halaman

Kamis, 26 Agustus 2010

The Warriors

Cita-cita, hasrat dan kegigihan melebur jadi satu. Bediri tegap, melangkah pasti bak pejuang yang akan menerjang medan pertempuran. Menghalau musuh, melumatnya hingga terkapar dan meraih kemenangan saat pulang ke barak. (Lebay banget ya ??)


Kurang lebih penggambaran gua tentang pekerja kreatif kaya begitu. Kaya pejuang. Semua di cuci otaknya sama pemahaman dan teori-teori (mandatory), sekuat tenaga bertahan dan maju untuk kejayaan perusahaan dan dirinya.


3 tahun lalu gue melihat itu keren banget, seiring dengan waktu perlahan itu meluntur. Karena mungkin jadi biasa ngeliatnya, mungkin... tapi ada hal kecil yang gue cermati. "Pejuang-pejuang" ini karena di tempa peperangan terus kadang melupakan hal-ha kecil. Yaitu kehangatan.






Ga jarang gue temui mereka memasang tembok besar di dirinya. Menempatkan (positoning) dirinya bak produk untuk tingkat sosial kelas A. Jadi susah di jamah, pokonya eksklusif banget deh. Hal ini sering gua perhatiin di para pekerja kreatif muda, yang terkadang ga semuanya begitu.


Atau jangan-jangan gua juga begitu ???





Cita-cita, hasrat dan kegigihan itu pada akhirnya melahirkan kerentanan. Melahirkan rasa sudah baik pada individu pekerja kreatif. Emm... apa iya yah? "Good is not enough". Ah tapi biarlah itu pilihan dan mungkin cuma pikiran gua saja yang terlalu.



gambar : http://rinkadinkproductions.com/images/the-warriors-2.jpg