halaman

Selasa, 28 Oktober 2008

Hujan yang Syahdu

Agak jarang sebetulnya bisa "ngeblog" dua hari berturut2...berhubung kejebak hujan di bulungan setelah preview dan sedikit brief tentantang event Futsalnya Pak Jusuf Kalla. Kebetulan jg dapet spot disini dari pada bengong akhirnya ngeBlog lah....
Ada lanang yang tetep dengan DEesnya, danhampir sebagian orang di sini keterlaluan udah pada tidur! sial!

Ah ternyata mengalah dari diri sendiri itu sulit pat?

Senin, 27 Oktober 2008

Telepon ke 129

Tadi pagi gue ngeliat tv commercial yang informasinya tentang hak perlindungan anak. Yang jadi pengirim pesan di iklan yang raga "kuno" itu Alyssa Subandono. Eksekusi iklannya standartnya iklan pemerintah lah, padahal itu di buat sama departemen informatika (kalau ga salah ya...). Isi pesennya kalau kita melihat atau mengalami kekerasan pada anak-anak kita bisa berbagi atau bahkan melaporkannya...
Ga lama iklan itu menghilang bersama senyum sejuknya Alyssa Subandono

Gue berangkat ke kampus tadi siangnya, ternyata di deket rumah gue ada anak Tk yang masih berseragam di marahin sama ibunya. Ga begitu jelas juga apa musababnya yang jelas tuh anak lagi nangis. Ibunya keluar dari rumah sambil ngomel dan megang sepatu si anak dan BbbuUUUgGGGKkk!!!!! si anak di pukul dan bukannya diem ya makin kejerlah tuh anak nangisnya. Si Ibu pun ga cukup dengan pukulannya ia memarahi sekuat tenaganya (sekali lagi gue juga ga mendengar secara jelas apa isi omelannya). Tiba-tiba gue keinget sama senyumnya si Alyssa dan sekejap khayalan itu musnah, BbuuuusssHHhh! lenyap.
Kayanya kalau orang tua marahin anaknya kita agak ragu tuh buat ngelapor, ada budaya sungkan yang ga penting sebetulnya. Kita merasa takut nyampurin urusan orang lain, apalagi yang pribadi kaya ngedidik anaknya.....Huuuuufffhh

Rada nyeri kepala gue ngeliat itu, 129nya no telepon masih keinget cuma gua ga berniat nelpon tuh padahal gue tau apa yang barusan gue liat itu ga menyenangkan...buat gue atau mungkin buat si Ibu juga (si anak ga perlu di tanya dia masih TK ga ngerti apa-apa he3). Gue sempet kepikiran pantesan banyak yang tauran anak sekolah, wong di didiknya pake pukulan!
Pantesan juga kalau dikit-dikit orang sekarang bawaannya mau berantem dan adu Jotos! wong dari kecil di didiknya sambil di kebugkin!

andai saja senyum Alyssa ada di sana...

Pernyataan berlapis..pis..piss...pis....

Ada pembicara yang menarik di kampus tadi, hal yang sering terpikirkan sebetulnya. Sesuatu yang sering jadi ketakutan juga.
"Gimana kalau ternyata kita ga kreatif?"
lumayan menohok, seperti lagi makan singkong terus tiba-tiba kejatuhan kupon undian makan geratis di rusia..halah! Pernyataan sederhana yang keluar dari Rei tapi jadi bikin kepikiran pas jalan ke bulungan tadi. Gimana kalau ternyata gue ga kreatif?? gimana kalau dunia yang sedang gue kejar bernama kreatif itu tidak menganggap gue ini bagian darinya; orang yang kreatif.
emang rada abu-abu kreatif itu, ada yang bilang kreatif itu harus orisinil (jadi ke inget salah satu mata kuliah pak Harry...he2) tapi apa iya si tahun 2008 ini masih ada yng orisinil; yang asli atai bener-bener asli? bukan kah semua ini pengulangan? banyak hal yang sudah diulang-ulang dari zaman-kezaman...dari musik sampai fasion udah keulang mulu....bahkan disain sekalipun!

tapi gimana kalau memang ternyata gue ga kreatif? atau sebelum pertanyaan itu muncul "apa gue ini kreatif?".... Apa iya gue orisinil, apa gue ini asli?? rasanya ga deh...pakaiian gue aja masih niru dari si anulah, si itulah atau mirip si dialah huauhahaha.... rasanya makin tidak terasa orisinil lagi ketika melihat karya-karya/ kerjaan-kerjaan gue, kayanya banyak banget gue cuma jadi copycat... terus gimana kalau gue bukan kreatif, atai orang yang kreatif? padahal dunia yang gue kejar ga jauh-jauh dari kata KREATIF!

Tiba-tiba hujan makin deras dan gue berlari menuju bulungan dan berteduh sebentar, sambil narik nafas agak panjang gue mulai berfikir "apa bisa gue jadi orang yang kreatif??"

Jumat, 24 Oktober 2008

Promosi


Film pendek "Dalam Diam" lolos di Compétition Internationale Programme 8 SAMEDI, 8 NOVEMBRE 2008-Belgium. Film ini jadi wakil Indonesia...ada 3 hari untuk selamanya, Opera Jawa, 1 Film documenter dan satu lg film pendek (lupa judulnya).
Gw bikin Disain Posternya buat film ini....

Kamis, 23 Oktober 2008

Melupa suram...Inikah nikmatnya??

Semua sudah terasa gundah..
dan berholiday tak pernah usai
Segala tua muda merasa pudar
Apakah sudah terjalan merasuki usia
Menghantui.. menyakiti..
tapi ku tak mudah merasa punah
dan berholiday

Denganmu bersatu melupa suram
dan nasibku berlalu
Inikah nikmatnya??

Denganmu bersatu melupa suram
dan nasibku berlalu
Inikah nikmatnya??

Semua sudah hilang..
dan berholiday tak pernah usai
denganmu

Lirik Lagu Apatis Ria dari Sore

Dari tadi coba menumpahkan tulisan tetap saja tak bisa, tiba-tiba terdengar lagu ini....lumayan berholiday lah..

Selasa, 07 Oktober 2008

dari Laskar pelangi

Kalau bicara tentang filmya yah menarik, menghibur dan mengharukan...kerja keras yang di bayar tuntas tentunya...tapi lagi ga mau ngomentarin filmnya kaya resensi di majalah2. Pasti sudah banyak, apalagi di blog2...wuedehhhh masing2 pasti bikin asumsinya sendiri-sendiri. Gue cuma mau nikmatin aja boy! Gue mencatat ada 3 hal yang bikin gue "melek".

Pertama Billboard.
Film ini punya latar belakang di tahun 70an (kalo ga salah). Berhubung gue sedang menikmati proses pembelajaran iklan, gue melihat dari kaca mata itu... di film ini kalau memang betul2 sesuai yang terjadi saat itu sudah ada billboard. Mudah2an ini bukan pelengkap artistik belaka di film ini tapi lebih berdasarkan riset yang mereka lakukan. Gue merasa pada masa itu berarti media billboard sudah ada, media ini menjadi penyampai informasi di tambang timah...kalau ga salah (juga) pesannya tentang mengingatkan. Berarti iklan sudah mulai ada saat itu di Belitong, walaupun disain billboardnya sederhana tapi pesannya cukup singkat. iklan berperan saat itu atau paling tidak media billboard beperan saat itu.

Kedua Piala.
Saat anak-anak di Laskar pelangi ini berhasil menang di carnaval. Sutradara membuat pengadeganan anak-anak ini terpana melihat pialanya. Mungkin buat sebagian orang itu terlalu berlebihan tapi buat gue itu menarik. Gue jadi teringat 2 tahun lalu waktu SBB (akhirnya) menang di festival slta...walaupun itu juara 4. Mungkin buat sebagian orang yang sering ngerasain kemenangan itu ga seberapa tapi buat yang ga pernah ngerasain menang pasti berbeda...pastinya norak sih he3.
Akhirnya penantian itu datang juga. kadang cuma bisa bengong ga percaya tapi yang itulah...
kalau saja...

Ketiga Piala (lagi)
Kali ini berhubungan sama iklan. Pariwara tepatnya. Kata2 "lebih baik memberi sebanyak2nya dari pada menerima sebanyak2nya" itu jadi motivasi tersendiri buat perjalanan ini. ga boleh berhenti sampai sini, kebetulan sama cuma ada 2 piala di "rak" film itu dan spacenya masih banyak. Nah gimana caranya bisa terisi dan terus terisi. Tapi penghargaan lewat piala juga ga jadi acuan, yang terpenting bisa berbuat dan memberi terus.

Nah foto diatas ga ada hubungannya sama inspirasi ini, yg paling atas pemain laskar pelangi kalau yang bawah temen sd yang kemarin baru pada ketemuan. Sama2 muhammadiya...he3

oke Boy!

Sabtu, 04 Oktober 2008

Brief yang terus lalai....

Kaya lebaran2 yang kemarin2 paginya sholat ied...yah ga ada yang special lah.
tapi gue terus tergelitik sama "omongan" imam sebelum sholat dimulai. Gue akhirnya buat storyline sendiri gitu...

(mohon maaf semua ini di antara pengetahuan spiritual gw yg sedikit)
Sebetulnya tidak pantas menyamakan allah dengan apapun, allah telah memerintahkan ke pada umatnya "kalau sholat safnya harus rapat dan lurus". nah anggaplah itu brief dari client....kita ini eksekutornya (para makmum). Nah Imam akan menyampaikan brief itu ke pada eksekutor2...
jadi imam itu anggaplah AEnya...briefnya jelas "safnya rapatkan dan luruskan...".
tapi kok ya anehnya setiap sholat jamaah makmum2 ini jarang mengikuti brief itu. kalah sama besarnya sajadah atau risih sendiri kalau kaki-kakinya perdempetan...apalagi bahunya....
kalau makmum sebagi eksekutor dan ga bikin sesuai brief apa jadinya yah??? AEnya harusnya negor malah seharusnya marah2...yah paling ga kena SP lah si eksekutor2 ini. terus apa kata clientnya kalau brief dia ga di eksekusi secara tepat.

gue suka jadi bingung sendiri kalo kaya gitu...

mudah2an di hari idul fitri ini hati ini bisa di maafkan karena sering tidak menjalankan "brief" yang tidak sesuai. bahkan buat urusan lurus dan rapat saja.