halaman

Kamis, 30 April 2009

(Kuis) Seberapa tagakah elo??

Semua sibuk kuis2an di FB, dari situ gue bikin postingan ini... hehe tetep saat ini ga mau ikutan kuis



gue 

Sulit untuk kaya secara materi karena sibuk menghamburkan buat bersama-sama (nguyub).

Tidak jago teknis software desain dan animasi, yang gue tau cuma membuat dengan "software hati" gue.

Penggagal yang handal, sebagian pilihan gue terjawab dengan gagal.

Lebih seneng pergi sendiri dari pada beduan.

Tukang mimpi dan mikir-mikir, kadang ga penting tapi sangat menikmati kebiasaan itu.

Resek, dalam menanggapi pemikiran orang.

Sekuat tenaga menjawab harapan nama yang dikasih bokap ke gue, BANGUN TAGA.
MemBANGUN nama TAta dan GArcia (nama orang tua gue). Dengan cara menaklukkan dunia!

Pendengar. Pembicara.

Punya definisi sendiri tentang kaya dalam hidup. KAYA tuh selalu memberi dan merasa selalu cukup setelah memberi.

Seneng ikut kompetisi apapun yang gue rasa bisa, buat ngukur seberapa pencapaian gue.

Gue; Gelas Kosong



(gue dalam pencapaian sebelum seperempat hidupnya)

Senin, 27 April 2009

Di beranda berair mata

ku tak melihat kau membawa tenang
yang kau janjikan
kau bawa debu bertebar di beranda
berair mata

(dari lirik lagu kesepiannya ERK)

Banyak. Banyak yang mesti terbuang, semuanya ga bisa di beli sama uang.
Masuk tahun ke-7 pencarian ini. Harga yang terlalu mahal, membekukan yang cair
Mencairkan yang beku*.
Andai saja ia tahu ini. Pencarian ini menuju kilau cahaya, menerjang batas antara realita
dan dimensi. Di depan komputer ini, di tengah dunia maya dan tulisan blog ini harusnya dia ada.

Karena ini untuk dia. Untuk membuat kata yang tersemat di nama belakangku terasa ada.
Ada untuk ada. Dia untuk ada.



(lupa)
*dari lirik kamar gelap ERK

Jumat, 24 April 2009

Rumah Kawan lama

Badan gue bau, habis dari rumah kawan lama tadi siang. Sepi betul disana. Padahal banyak nyala lilin di setiap pojoknya. Mulai tidak ada yang merawat, waktu selalu berubah...
Pingin sih ga ambil pusing dan menutup mata kaya yang lain tapi ga bisa juga. Inget dulu waktu masih sama-sama menyala; menerjang apa saja. Semangat waktu itu kini mulai meluntur.

Rumah kawan lama itu harusnya masih sama, sayang waktu yang membuat semuanya tak pernah ada yang sama.

Apa yang kamu punya berikan, walaupun cuma setitik buat mereka begitu berharga.

Gue mau mandi dulu sekarang, badan gue bau.

(untuk rumah yang sedang sepi)

Minggu, 19 April 2009

Merenung Biru



Minggu lalu gue hunting pantai, dari mulai ancol; tanjung pasir tanggerang, pantai indah kapuk sampe carita. ada yang mau gue bagi, bukan prihal pekerjaan guenya. Ini tentang orang-orang yang melihat pantai...

Segasuka-sukanya orang sama panas atau main ke pantai. pantai tuh kaya menjemput renungan. ngeliat ke arah sana bawaanya lama-lama ngelamun; merenung. lama-lama bisa curhat juga tuh sama air laut hehe
walaupun niatnya reksreasi pasti bakal suka duduk ngeliat kearah pantai dan laut. kena angin laut dan suara ombak. MERENUNG BIRU

pantai bisa berbagi cerita walaupun ga akan membalasnya dengan jawaban.