halaman

Selasa, 30 Desember 2008

Saujana


Weits! kenapa mendadak jadi gelap... dalam kurun waktu dekat tampilannya berubah lagi, hehehe ga ada alasan khusus dan penting juga. Cuma moodnya lagi pingin gini.

Beri aku waktu sedetik lagi. Menatap wajahmu. Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali

Harry roesli

Secuil kutipan yang sering gue denger.

Selasa, 23 Desember 2008

Pariwara Bertindak!



Gambar ini di ambil waktu Pariwara ngadain presentasi buat anak-anak baru iklan angkatan 2008 kemarin. Pak dodo lagi ngomentarin karya Pariwara.

Selasa, 16 Desember 2008

Fiksi yah Fiksi



Film ini waktu naek di bioskop cuma bentar, di atrium seinget gue cuma 3 harian. Pas gue nonton juga di pikiran gue cuma bilang nih pasti ga bakal laku, penonton Indonesia masih belum bisa nerima selera film kaya begini. Tiba-tiba gue jadi mading (istilah anak DS yang gw pinjem) di depan anak-anak, gue cerita kalo nih film oke. Pokoknya harus seceptnya nonton secara kemasan cerita asik lah, terus biasa lah Joko Anwar "punya dunia sendiri". Sayang anak-anak pada sempet nonton.

Ternyata di FFII film ini berbicara. Menang pula. Film yang ga laku tapi menang, beberapa tahun lalu waktu Heart menang gue sempet keki, filmnya emang laku tapi gimana yah....hehehe
Fiksi juga ga bagus-bagus amet tapi gue suka lah kalo film ini menang dari pada film Radit dan Jani ituh hahaha (maap yah yang buat). Oke lah walaupun penyelenggaraannya masih menyisakan banyak pertanyaan dan pernyataan.

Dir. vol 1

Beberapa waktu lalu gue ikut workshop penyutradaraan di kemang, diadain sama komuunitas film Jeruk Purut. Dimas Djayadiningrat jadi pembicaranya. Sebelumnya ada sutradara juga (lagi-lagi gue lupa namanya) yang ngasih materi tentang "Iklan Hard Sales", karena gue datengnya telat jadi ga sempet nyimak dari awal. Sang sutradara ngasih gambaran gimana bikin iklan yang diminta agency dan client (si yang punya produk) dengan objective hard sales tapi tetap cerdas. TVC Iklan walls jadi contoh yang gue liat, si client unilever bikin kampanye 1001 kebaikan yang di dibagikan oleh Walls. disini di buat anak-anak yang kurang mampu dikasih makanan sama orang kaya, tapi si miskin harus dateng ke tempat bagus (mewah) soalnya mandatory Unilevernya ga boleh ada adegan yang kumuh; katanya TA mereka bukan itu. Sang sutradara ngasih rasional "masa yang mau ngasih malah minta orang datengin dia sih? dimana-mana kalo mau ngasih yang nyamperin lah". Alhasil si client (unilever) suka, dia nerima rasionalnya menurut mereka betul. Jadilah sang sutradara ngajuin board (istilah baru yang gue dapet, ini konsep yang di presentasiin) ke agency dengan setting lingkungan kumuh, si kaya dateng buat berbagi ke si miskin.
Gue sempet kagum gimana ssng sutradara ini mamppu meyakinkan client yang pastinya ribet banget masalah birokrasi dan mandotory perusahaannya. dan dia juga ngasih beberapa contoh kasus yang sejenis. Ada kata yang bagus gue dapet dari dia "Pokoknya elu harus yakin sebagai sutrada kalo bisa bikin bagus (menurut insting) terus kejar sampai hasilnya bisa elu capai, kejar terus". Dia kayanya aga filosfis, sayang gue ga sempet nginget beberapa omongan pentingnya.

Rabu, 26 November 2008

Masih harus belajar bikin copy!


Akhirnya pengumuman creative08 (lomba kampanye iklan di UI) sampai di puncaknya. 5 besar telah di umumkan (cek di http://creadtive08.multiply.com/). Pariwara hari ini sempet dateng ke UI, buat liat hasil karya peserta yang lain dan ikut seminar gratis disana. Ada reggy, lupu, atenk, amon, cumi, aloy, imad, diti, temennya diti (anak D3 jg tp senior) plus gue.


Sempet ikut seminar, ada 3 materi tadi. yang pertama Mas Lulut ngasih gambaran tentang media non konvensional yang ada dan akan terus berkembang. Sesi ini keren.
Terus ada Mba .... (hahaha namanya lupa). Pokoknya dia salah satu orang "terkenal" yang punya perusahaan Advertising agency online, atau kalau saya tangkap perusahaan ini sepesilis di Iklan online (web). Kesannya sangat TEBAL buat sesi ini, sampai-sampai gue lupa mengingat nama mba itu...tapi oke lah sebagai orang yang mampu menunjukkan kelebihan produknya.
Sesi ketiga bukan materi, tapi lebih ke pada sosialisasi Event Cannes lion. sebuah Festival iklan (yang katanya paling bergengsi) tahunan. Disitu Femina menjadi fasilitator memperkenalkan event ini. Saya sempet berfikir sampai tahun 2008 Indonesia baru ngerasaain sekali penghargaan (di dapet agency JWT), hehehe antara bangga namun tersenyum satir... Tapi dari pada ngomentarin bangsa ini akhirnya gue berfikir suatu hari harus bisa ke event itu (ngapain kek..)

Balik lagi ke creative08. Peserta yang ikut kayaknya ga banyak, terlihat dari karya yang di pajang (pamerkan). Ada dari ITB, UI, ITKP, Atmajaya Jogja terus Interstudi...entah kenapa yang ikut sedikit, mungkin cuma 15an. Padahal 2 tahun lalu bunyak banget... Karya-karya temen-temen yuang lolos gue perhatiin punya kekuatan di copy. Sama kaya 2 tahun lalu, headline jadi sebuah kekuatan. Kayaknya itu yang harus belajar terus, BIKIN COPY yang kuat!

Selamat belajar nak penuh semangat...

Selasa, 25 November 2008

Bank!

http://www.mtvengineroom.com/notebook/browse/xajvd9had6/page:4

http://www.positivespaceblog.com/archives/10-amazing-website-designs-the-freshest-yet/

Senin, 17 November 2008

Print ad buat creadtive08




Untuk creadtive08 ini Pariwara ngirim 2 tim, kalau kemaren foto-fotonya versi "ayu jamu" yang ini Print ad versinya "lomba foto".

tim Pariwara versi "Lomba Foto"
Creative Director : Alloysius P
Art Director : Linna "Surabaya"
Copywriter : Imad & Chipta Yusmanda

Talent : Luppu, Alloy & taga
Photografer : Angga "MON" H
Digital Imaging : Wahyu Nurcahyono

Print ad ini in line sama radio dan TVCnya. Konsepnya pingin ngasih gambaran kalau orang yang punya kekurangan secara fisik tetap terlihat indah karena kemampuannya.

Minggu, 16 November 2008

Citra Pariwara 2008




Ternyata jalan itu masih panjang, sempet ada "janji-janji" bakal ikut penseleksian event ini dari kampus tapi yah sekedar janji dan guenya juga yang ga terlalu keras ngejarnye. Sempet dateng ke senayan city (sebetulnya g sengaja) pas acara ini, ketemu sama Pungkas (bohlam) sempet tegur sapa sambil dapet rekomendasi buat liat karya-karya film directornya.
AH! sekarang belajar dulu, tepatnya pelajari dulu nih "binatangnya"; citra pariwara. suatu saat harus ikut BG award nya lah... ga lulus-lulus dong kuliahnya hahaha.
Yah semoga suatu hari nanti...

Rabu, 12 November 2008

2000-2008



Kaya bernostalgia ke acaranya konfiden, di tahun 2000 sampe 2001 sama anak-anak simpel ajang konfiden jadi sebuah "ceramah" yang penting. Dari situ kita dibuat terkagum-kagum sama gagasan, ide dan semangat yang "mengindie". Kayanya dulu tuh keren abis lah...
Sayang anak-anak simpel sudah berjalan sendiri-sendiri, ga terkecuali gue. Yah kini sebatas monumen di hati-hati kita saja (hehehe). Apa kabarnya bro??

Kembali lagi ke Konfiden, nostalgianya cukup teras waktu gue liat lagi filmnya Edi Fourcolors di puter kembali, tetep bikin merinding kaya dulu. ilm itu lah yang bikin standarisasi gue buat ngejar kedangkalan keberfilman gue.
Hebatnya setelah 6 tahunan gue ga pernah ngikutin konfiden banyak banget kemajuan, atau mungkin perkembangan. Yang patut di contoh ada salah satu sesi di mana di puter 3 film pendek yang khusus 18 tahun keatas. Penonton yang belumseusia itu di minta untuk ga nonton (ya iya lah), biasanya di 21 peraturan itu kaya patung doang; Ada tapi ga berjalan. Di sini ga, si wahyu aja sempet di minta ktpnya buat di pastiin umurnya. Terus temennya si ronald ga bisa masu karena ga bawa KTP, jadinya ga bisa di lihat umurnya berapa....terpaksa aturan kaku itu berlaku buat mereka... Pasti gondok buat orang-orang yang ga terbiasa sama aturan macam itu, tapi itu yang seharusnya di lakuin sama 21 di Indonesia. Jadi badan sensor juga ga terlalu ribet...Karena denger ini Konfiden terakhir karena LSF ga setuju dan gerah sama event ini. Hahahaha repot ya, seandainya mereka dateng pas si Wahyu di periksa KTPnya tadi pasti mereka bakal mikir-mikir kalo ke gerahan mereka bisa sedikit diademin. Seandainya.

Ada satu film yang bikin gue merinding (kaya pas liat filmnya Edi Jogja). Judulnya agak lupa, pokoknya ada sekolah2nya lah. Tentang korupsi guru-guru di SMA 3 Solo. Nice, betul realita yang penting buat semua orang tau, karena gue yakin hampir semua sekolah ada termasuk 37, SMA gue dulu. Nonton itu kaya ketohok, gue dan kawan di SMA dulu ga punya keberanian dan keyakinan seperti mereka; SALUT! Film ini dikemas serius dan tidak membosankan padahal hamir 75% adegannya wawancara, pokonya harus liat sendiri dan baru bisa kasih penilaiannya, oke.

Seru-seru konfiden bikin gue bergairah kembali, kaya abis menang maen WE hahaha (perumpaan yang dangkal). Mudah-mudahan ini bukan festival film pendek konfiden yg terakhir, soalnya gue masih pengen nikmatin film-film yang bikin gue merinding.

Format Ulang

Sepi memang, tak bergeming.
Setelah kereta itu pulang mengantar senyuman memaksa dari kantor.
Rindu bukan main saat wajah-wajah bengis mereka ditutupi mata remeh-temeh itu.

Semua datang saat matahari terbenam, senja itu. Lembayun itu,
masih menatapku di ujung sana. Sekuat apapun akhirnya ia
meringis. Bukankah kita memang kecil? Iya memang kecil. Saat semua baju itu terlepas,
semuanya terbuka lebar. Mendekati setiap kesombongan ini.
Parah!

Lalu masuk ke bumi, disela-sela pesta kembang api di tahun baru.
Suka cita tak berbekas.
Kau pun berdiri disana, tepat di belakangnya sambil melambaikan sapu tangan
warna kemerahan. Seperti senja.
Suara-suara itu memekakan telinga dan senyum pahit mereka, tetapi masih saja bisa tertawa
sambil mengunyah harapan ini.
Sesekali terlihat mata bengis itu. Menatap lurus ke dada yang hampa tak bernyawa.

Waktu begitu memihak kini, tak lagi seperti waktu itu.
Membaik atau mungkin mengeras.

Mengeras...


Mengeras...

...ras


...as

....

Lalu bunyi sirine membelah kesunyian, siapkah lilin itu untuk ditiup dalam temaram lampu
pesta putih. Beranjak dan merangkai susunan yang baru lagi.
Frame baru, Komposisi yang lain dalam lembar yang abu-abu.

Lagu itu terus saja mengecil, padahal volumenya terus saja dibesarkan.
Kenapa?
Waktu itu tatapanmu tak pernah kosong wahai senja diujung sana?
Lunglai...

Selasa, 11 November 2008

buKamar : Copy Cat = Bagus, Bikin Sendiri = Baru


Zaman SMA gue rada cupu kalo pas ngebet, kata Nato "elu mah payah ngebet aja takut!". Ngebet atau nyontek emang jadi ajang kreativitas dan uji nyali bagi anak sekolahan, mungkin juga kuliah.
Dari hal yang remeh-temeh sampai yang gaya nyoteknya ala mafia, beli soal. Ga tau kenapa hebat bener orang kita kalo mau pake jalan pintas. Serba Instan.

Gue juga ngomong gini karena pernah ada di sana, dengan mengalami dilema dalam proses kreativitas. Waktu SMP gue inget banget ngegambar karakter orang dengan hidung yang gede (contohnya ada buku tahunan SMP di cover kelas gue), alasannya saat itu cuma satu GUE MAU PUNYA CIRI KHAS!
Pas SMA gaya gambar gue berubah lagi, karena gue ga yakin dengan karakter gambar gue di zaman SMP itu. alih-alih gue menjadi copycatnya kartun panji koming, karakter gambar gue jadi kearah itu. Hidunnya, arsirannya sampe matanya...hahaha pokonya bener-bener kepengaruh lah. Itu pun ga berlangsung lama...

Kenal dunia komputer justru semakin menggampangkan karya, kalo ada tugas bikin gambar/ disain tinggal nyomot aja dari image bank yang ada, terus tinggal di komposisiin deh...beruntung gue melihat chief gue di republik sinema saat itu (Alloy) kalau bikin sesuatu pasti dikulik lagi. Mau teks doang kek pasti dia kulik lagi, agak di gedein lah salah satu fontnya atau bagian ujungnya rada di tarik lah pokoknya hampir apapun yang dia buat ga pernah PLEK! dia tempel, semuanya di sentuh lagi. Emang pekerjaannya jadi rada lama...tiba-tiba gue keinget masa SMP gue, CRIIINGGGGGG........(ceritanya efek flashback). Gue pernah berperinsip ga apa gambarnya jelek yang penting buatan sendiri bukan nyomot dari orang.

Saat ini di saat dunia pekerjaan menuntut hal yang serba instant sering banget gue pake tamplate yang sudah ada, prinsip itu semakin luntur. Pokoknya sekarang yang penting cepet dan semakin menjadi copycat...buka-buka karya orang laen di internet terus berusaha bikin yang kaya gitu, padahal ga bisa juga hahaha...aneh gue

Gue aneh sama diri gue kok ya jadi berusaha menjadi orang lain, berusaha bikin karya orang lain. Ngeliat buat jadi referensi perlu biar mata kita melek dan hati kita kaya tapi ngapain jadi orang lain? Susah banget emang ngelepasin segala atribut tukang nyontek ini, bawaannya jadi harus ngeliat karya orang dulu baru pede bikin karya sendiri. sibuk banget nyari bentuknya gimana tapi bukannya nyari isinya dulu. Bukankah esensinya yang penting bung? dari pada bentuk oke tapi ga berisi, mentok-mentoknya di bilang orang bagus tapi "eh mirip itu yah, mirip sama punya itu loh...".

Video clip betals yang gue bikin jadi delema terbesar gue antara menjadi copycat dan berusaha keluar dari mental KACRUT NYONTEK itu hasilnya yah tetep aja tukang nyontek, ya tukang nyontek!
Di video clipnya maureen gue berusaha ga banyak referensi, bikin berdasarkan apa yang dirasaain, jujur buat mengimplemetasikan gagasan gue ke bentuk visual. Walaupun secara isi masih dangkal tapi gue berusaha untuk tidak terus (selamanya) jadi pengekor kucing, jadi penyontek tetep aja di bilang tukang nyontek buakn tukang bikin hal yang baru; orisinil.
Dilema banget karena di tahun 2008 pasti udah banyak hal yang keulang kan. apa masih ada yang orisinil, yang betul-betul asli. karya yang kita buat ga sama kaya orang lain. Pingin bikin semuanya sera sendiri, tapi kemudahan ada hehehe itulah yang bikin rasa kreatif kita mati karena rasa manja dan kemalesan itu. Aduh pusing gue!

Tulisan ini gue kutip dari Budiman Hakim karena dia ngulang-ngulang terus kata-kata ini dan akhirnya begitu mengiyang-ngiyang di kepala gue (kepala apa otak gue yah??). "Sudah waktunya kita jangan terlalu melihat keluar. Lihatlah ke dalam. Daripada mengikuti apa yang orang lain lakukan, lebih baik kita mencari apa yang orang lain belum lakukan. Lahannya tentu ada di dalam negeri kita sendiri. Ada begitu banyak budaya dalam negeri yang belum kita gali"
MAMPUS dah gue...

Minggu, 09 November 2008

Dari pembuatan iklan print ad "Ayu jamu"




Ini dia beberapa suasana pengambilan dan persiapan eksekusi print ad Ayu jamu untuk lomba iklan di UI bulan november ini, Pariwara berusaha terus berbuat dan berbuat (saelah..). Konsep ini di gawangi sama Diti (creative director), AnggaMON (Art director), Cumi & Ateng (Copywriter). Pas Eksekusi yah amprogkan lah...aloy yang jadi creative director tim pariwara2 juga turun tangan, regy, lupu juga turun buat bikin eksekusinya. Digital imagingnya di kerjain sama Fauzan (ide eksekusi print ad nya juga dari dia), besok ta taro hasilnya....

Show diantara ornamen pemilu dan generasi yang memilu(kan).

Kali ini bukan video clip atau grafis, minggu lalu mutumata dapet project pembukaan acara futsal yang memperebutkan piala dari salah satu peserta pemilu nanti, yah orang penting di RI ini lah... Gue bertugas tanggung jawab di multimedia yah sesekali bantu-bantu pas gladi kotor jg. Konsepnya tradisional kontemporean, ada musik dari daerah makasar di kombinasiin sama stomp bojafoo (musik-musik yang dari alat bekas). Ada juga tari Saman dan socer freestyle yah pokonya semua dikemas dalam satu rangkaian show lah lenkap dengan tata cahaya, blocking sampai multimedianya.
Ada kesan yang mendalam dalam project ini bagaiman menempatkan diri di tengah kesemrautan sebuah event (besar), mutumata kaya jadi pihak ketigalah di project ini karena ada pihak (sebut aja agency) A dan ada pihak Panitia (namanya sok-sok di umpetin). Jadi si Panitia kerjasama ke Agency A, nah mutumata dapet dari agency A deh....jadi kebayang repotnya birokrasi itu.
Si Panitia terdiri dari (mungkin) simpatisan partai, orang-orang penting di partainya sampai para anak-anak muda (nah yang ini gue ga tau pasti bagian dari partai atau cuma numpang in frame doang). Masing-masing megang kepentingan dan kendali di situ.
Kadang hal remeh temeh (menurut gue dan temen-temen mutumata) jadi hal yang berpolemik hehehe, entah karena kita yang terlalu menyederhanakan bentuk kehidupan ini atau emang kita memang terbiasa.
Beberapa kali gue bertanya apa ini calon-calon pemimpin gue di negara ini kelak (tentunya dalam hati). Apa kaya gini sebuah embrio di lahirkan? apa iya temen-temen ini yang akan mengenakan ornamen partai kelak di masa datang, memang terlalu dini menilai kredibilitas mereka. Bisa jadi beberapa tahun yang akan datang merekalah yang akan menyederhanakan bentuk gue hahaha.

Takut sampai mengkerut

Gue jadi mikir apa jangan-jangan orang Indonesia itu udah terbiasa dengan hidup yang ga berani. Jangan-jangan asumsi Budiman Hakim tentang anak kecil di Indonesia yang dikit-dikit dipegang orang tuanya ada benernya juga.
Katanya di Jerman anak kecil di biarin ibunya buat jalan di mal sendiri, Ibunya cuma ngeliatin dari jauh. si anak di biarin bisa mandiri dari kecil. Bahkan dia diajarin tanggung jawab, kalau sampai lengah dia bisa ketinggalan orang tuanya atau bahkan mungkin hilang.
Anjrot! gue (waktu kecil) atau bahkan keponakan gue kalo ke toko dipegangin sama orangtuanya. Takut bikin onarlah, takut nyenggol lah atau takut hilang di toko...hehehe emang ga bisa di samain antara di Indonesia sama di Jerman. ini bukan cuma masalah budaya tapi pola pikir antara jerman dan Indonesia. Jadi kenapa banyak orang Indonesia yang penakut? apa karena dari kecil kebiasaan di pegangin? apa orang indonesia tuh kebiasaan dituntun baru berani....gedubbbrraaakkK!
Tadi siang gue ada UTS traffic, kelas gue dapet tugas mempresentasikan konsep kreatif dari produk terasi namanya mamasuka. masing-masing di bagi secara berkelompok dan disuruh cari ide iklannya.
Agak di sayangkan ketika presentasi berlangsung kok ya gue merasa ada ketakutan atau mungkin (halusnya) kemaluan di siswa-siswanya... gue jadi inget kata Alex Abad waktu dia manggung sama Agliculture tadi "wuaduh gue garuk-garuk kepala mulu, ini tandanya orang yang ga punya kepercayaan diri!, emang gue punya masalah kepercayaan diri" yah emang ga mutlak bener juga, masa garuk-garuk di bilang ga punya kepercayaan diri bisa jadi emang belom sampoan selama setahun (Kriuukkkk!).
Tapi begitulah ada semacam pengalihan rasa takut saat temen-temen gue ada di depan forum (kelas) buat presentasi...apa betul kampus gue ini "dangkal". Bisanya cuma repot-repot doang tapi begitu di suruh menjelaskan malah gagap. Budiman Hakim di pembukaan buku "Ngobrolin Iklan Yuk!" kalo ga salah bilang gini, kalo merasa ga percaa diri ikut teater...huahahaha asli gue nyengir pas bacanya. sedahsyat itu kah tetaer??
jadi kenapa bangsa ini penakut....serba sibuk becanda. Ini semua bikin kepala gue jadi asik berwisata mencari jawaban di tengah malam yang gerimis ini (apa kabarnya yah band Malaysia itu??).

Selasa, 28 Oktober 2008

Hujan yang Syahdu

Agak jarang sebetulnya bisa "ngeblog" dua hari berturut2...berhubung kejebak hujan di bulungan setelah preview dan sedikit brief tentantang event Futsalnya Pak Jusuf Kalla. Kebetulan jg dapet spot disini dari pada bengong akhirnya ngeBlog lah....
Ada lanang yang tetep dengan DEesnya, danhampir sebagian orang di sini keterlaluan udah pada tidur! sial!

Ah ternyata mengalah dari diri sendiri itu sulit pat?

Senin, 27 Oktober 2008

Telepon ke 129

Tadi pagi gue ngeliat tv commercial yang informasinya tentang hak perlindungan anak. Yang jadi pengirim pesan di iklan yang raga "kuno" itu Alyssa Subandono. Eksekusi iklannya standartnya iklan pemerintah lah, padahal itu di buat sama departemen informatika (kalau ga salah ya...). Isi pesennya kalau kita melihat atau mengalami kekerasan pada anak-anak kita bisa berbagi atau bahkan melaporkannya...
Ga lama iklan itu menghilang bersama senyum sejuknya Alyssa Subandono

Gue berangkat ke kampus tadi siangnya, ternyata di deket rumah gue ada anak Tk yang masih berseragam di marahin sama ibunya. Ga begitu jelas juga apa musababnya yang jelas tuh anak lagi nangis. Ibunya keluar dari rumah sambil ngomel dan megang sepatu si anak dan BbbuUUUgGGGKkk!!!!! si anak di pukul dan bukannya diem ya makin kejerlah tuh anak nangisnya. Si Ibu pun ga cukup dengan pukulannya ia memarahi sekuat tenaganya (sekali lagi gue juga ga mendengar secara jelas apa isi omelannya). Tiba-tiba gue keinget sama senyumnya si Alyssa dan sekejap khayalan itu musnah, BbuuuusssHHhh! lenyap.
Kayanya kalau orang tua marahin anaknya kita agak ragu tuh buat ngelapor, ada budaya sungkan yang ga penting sebetulnya. Kita merasa takut nyampurin urusan orang lain, apalagi yang pribadi kaya ngedidik anaknya.....Huuuuufffhh

Rada nyeri kepala gue ngeliat itu, 129nya no telepon masih keinget cuma gua ga berniat nelpon tuh padahal gue tau apa yang barusan gue liat itu ga menyenangkan...buat gue atau mungkin buat si Ibu juga (si anak ga perlu di tanya dia masih TK ga ngerti apa-apa he3). Gue sempet kepikiran pantesan banyak yang tauran anak sekolah, wong di didiknya pake pukulan!
Pantesan juga kalau dikit-dikit orang sekarang bawaannya mau berantem dan adu Jotos! wong dari kecil di didiknya sambil di kebugkin!

andai saja senyum Alyssa ada di sana...

Pernyataan berlapis..pis..piss...pis....

Ada pembicara yang menarik di kampus tadi, hal yang sering terpikirkan sebetulnya. Sesuatu yang sering jadi ketakutan juga.
"Gimana kalau ternyata kita ga kreatif?"
lumayan menohok, seperti lagi makan singkong terus tiba-tiba kejatuhan kupon undian makan geratis di rusia..halah! Pernyataan sederhana yang keluar dari Rei tapi jadi bikin kepikiran pas jalan ke bulungan tadi. Gimana kalau ternyata gue ga kreatif?? gimana kalau dunia yang sedang gue kejar bernama kreatif itu tidak menganggap gue ini bagian darinya; orang yang kreatif.
emang rada abu-abu kreatif itu, ada yang bilang kreatif itu harus orisinil (jadi ke inget salah satu mata kuliah pak Harry...he2) tapi apa iya si tahun 2008 ini masih ada yng orisinil; yang asli atai bener-bener asli? bukan kah semua ini pengulangan? banyak hal yang sudah diulang-ulang dari zaman-kezaman...dari musik sampai fasion udah keulang mulu....bahkan disain sekalipun!

tapi gimana kalau memang ternyata gue ga kreatif? atau sebelum pertanyaan itu muncul "apa gue ini kreatif?".... Apa iya gue orisinil, apa gue ini asli?? rasanya ga deh...pakaiian gue aja masih niru dari si anulah, si itulah atau mirip si dialah huauhahaha.... rasanya makin tidak terasa orisinil lagi ketika melihat karya-karya/ kerjaan-kerjaan gue, kayanya banyak banget gue cuma jadi copycat... terus gimana kalau gue bukan kreatif, atai orang yang kreatif? padahal dunia yang gue kejar ga jauh-jauh dari kata KREATIF!

Tiba-tiba hujan makin deras dan gue berlari menuju bulungan dan berteduh sebentar, sambil narik nafas agak panjang gue mulai berfikir "apa bisa gue jadi orang yang kreatif??"

Jumat, 24 Oktober 2008

Promosi


Film pendek "Dalam Diam" lolos di Compétition Internationale Programme 8 SAMEDI, 8 NOVEMBRE 2008-Belgium. Film ini jadi wakil Indonesia...ada 3 hari untuk selamanya, Opera Jawa, 1 Film documenter dan satu lg film pendek (lupa judulnya).
Gw bikin Disain Posternya buat film ini....

Kamis, 23 Oktober 2008

Melupa suram...Inikah nikmatnya??

Semua sudah terasa gundah..
dan berholiday tak pernah usai
Segala tua muda merasa pudar
Apakah sudah terjalan merasuki usia
Menghantui.. menyakiti..
tapi ku tak mudah merasa punah
dan berholiday

Denganmu bersatu melupa suram
dan nasibku berlalu
Inikah nikmatnya??

Denganmu bersatu melupa suram
dan nasibku berlalu
Inikah nikmatnya??

Semua sudah hilang..
dan berholiday tak pernah usai
denganmu

Lirik Lagu Apatis Ria dari Sore

Dari tadi coba menumpahkan tulisan tetap saja tak bisa, tiba-tiba terdengar lagu ini....lumayan berholiday lah..

Selasa, 07 Oktober 2008

dari Laskar pelangi

Kalau bicara tentang filmya yah menarik, menghibur dan mengharukan...kerja keras yang di bayar tuntas tentunya...tapi lagi ga mau ngomentarin filmnya kaya resensi di majalah2. Pasti sudah banyak, apalagi di blog2...wuedehhhh masing2 pasti bikin asumsinya sendiri-sendiri. Gue cuma mau nikmatin aja boy! Gue mencatat ada 3 hal yang bikin gue "melek".

Pertama Billboard.
Film ini punya latar belakang di tahun 70an (kalo ga salah). Berhubung gue sedang menikmati proses pembelajaran iklan, gue melihat dari kaca mata itu... di film ini kalau memang betul2 sesuai yang terjadi saat itu sudah ada billboard. Mudah2an ini bukan pelengkap artistik belaka di film ini tapi lebih berdasarkan riset yang mereka lakukan. Gue merasa pada masa itu berarti media billboard sudah ada, media ini menjadi penyampai informasi di tambang timah...kalau ga salah (juga) pesannya tentang mengingatkan. Berarti iklan sudah mulai ada saat itu di Belitong, walaupun disain billboardnya sederhana tapi pesannya cukup singkat. iklan berperan saat itu atau paling tidak media billboard beperan saat itu.

Kedua Piala.
Saat anak-anak di Laskar pelangi ini berhasil menang di carnaval. Sutradara membuat pengadeganan anak-anak ini terpana melihat pialanya. Mungkin buat sebagian orang itu terlalu berlebihan tapi buat gue itu menarik. Gue jadi teringat 2 tahun lalu waktu SBB (akhirnya) menang di festival slta...walaupun itu juara 4. Mungkin buat sebagian orang yang sering ngerasain kemenangan itu ga seberapa tapi buat yang ga pernah ngerasain menang pasti berbeda...pastinya norak sih he3.
Akhirnya penantian itu datang juga. kadang cuma bisa bengong ga percaya tapi yang itulah...
kalau saja...

Ketiga Piala (lagi)
Kali ini berhubungan sama iklan. Pariwara tepatnya. Kata2 "lebih baik memberi sebanyak2nya dari pada menerima sebanyak2nya" itu jadi motivasi tersendiri buat perjalanan ini. ga boleh berhenti sampai sini, kebetulan sama cuma ada 2 piala di "rak" film itu dan spacenya masih banyak. Nah gimana caranya bisa terisi dan terus terisi. Tapi penghargaan lewat piala juga ga jadi acuan, yang terpenting bisa berbuat dan memberi terus.

Nah foto diatas ga ada hubungannya sama inspirasi ini, yg paling atas pemain laskar pelangi kalau yang bawah temen sd yang kemarin baru pada ketemuan. Sama2 muhammadiya...he3

oke Boy!

Sabtu, 04 Oktober 2008

Brief yang terus lalai....

Kaya lebaran2 yang kemarin2 paginya sholat ied...yah ga ada yang special lah.
tapi gue terus tergelitik sama "omongan" imam sebelum sholat dimulai. Gue akhirnya buat storyline sendiri gitu...

(mohon maaf semua ini di antara pengetahuan spiritual gw yg sedikit)
Sebetulnya tidak pantas menyamakan allah dengan apapun, allah telah memerintahkan ke pada umatnya "kalau sholat safnya harus rapat dan lurus". nah anggaplah itu brief dari client....kita ini eksekutornya (para makmum). Nah Imam akan menyampaikan brief itu ke pada eksekutor2...
jadi imam itu anggaplah AEnya...briefnya jelas "safnya rapatkan dan luruskan...".
tapi kok ya anehnya setiap sholat jamaah makmum2 ini jarang mengikuti brief itu. kalah sama besarnya sajadah atau risih sendiri kalau kaki-kakinya perdempetan...apalagi bahunya....
kalau makmum sebagi eksekutor dan ga bikin sesuai brief apa jadinya yah??? AEnya harusnya negor malah seharusnya marah2...yah paling ga kena SP lah si eksekutor2 ini. terus apa kata clientnya kalau brief dia ga di eksekusi secara tepat.

gue suka jadi bingung sendiri kalo kaya gitu...

mudah2an di hari idul fitri ini hati ini bisa di maafkan karena sering tidak menjalankan "brief" yang tidak sesuai. bahkan buat urusan lurus dan rapat saja.

Senin, 29 September 2008

Selamat Lebaran yeee...

a : Mas kenapa yah kalo lebaran semua pada sibuk mudik?
b : Mereka semua mungkin rindu kampungnya kali de...
a : Kenapa harus pas lebaran tapi mas? Apa kalau hari-hari biasa mereka ga rindu sama kampungnya
b : Kalau hari biasakan mereka sibuk semua de, lagi pula pulang pas lebaran lebih punya arti yang mendalam...
a : Terus kenapa kita ga pulang kampung mas?
b : Kalau kita sih sampe lebaran juga masih sibuk terus...
a : tapi mas rindu jugakan sama kampungnya?
b : ga...

******

a : Waduh de aku ga kebagian tiket nih buat berangkat hari ini
b : Ya sudah ngantri lagi saja buat berangkat yang besok
a : Apa aku beli di calo saja ya de...
b : Jangan ah!
a : Kenapa emang? yang pentingkan kita bayar.
b : Aku ga mau pulang pake tiket dari calo
a : Loh emangnya kenapa de?
b : PJKA itu sudah untung gede dari hasil mudik ini, moso kita malah ngasih tambahan THR ke mereka...
a : Lah emang kita urusan sama PJKA??
b : Bukannya kita! tapi calo-calo itu yang ada urusan sama PJKA

Dari nonton TV pas libur

Apa yang bisa kita sentuh justeru itu yang tidak abadi.

Sabtu, 27 September 2008

Tampil baru di Idul Fitri ini

tagamaksimal.blogspot.com tampil baru dengan beberapa tambahannya. Gadget yg sebetulnya gw ga ngerti itu artinya apan ternyata bisa di tambah-tambahin di blog ini...hehehe ndeso-ndeso.
Semoga semakin menjadi media keberanian berpendapat buat gw. Kemarin pas mata kuliah Bina Usaha sang dosen ngasih tau gw, katanya sekarang ini waktu kita di wawancara buat masuk agency,selain liat CV kita yg mereka liat. bagian HRD jg liat apa kita punya blog/ ga....karena bisa jadi salah satu referensi mereka...kalo orang itu punya blog maka bagian HRD atau orang yg punya kepentingan buat nerima calon karyawannya/ anak magangnya bakal melihat karakter kita via blog kita...huhuhuy zaman semakin majuh sajah. Kebetulan dosen ini juga praktisi dan bagian yg menerima anak-anak magang.

Ku ingin Pulang....

Selesai jg videoclipnyah Begundal...yang penting clientnya suka wkakakakakaka. ok ini clip kedua begundal yg digarap. mudah2an bisa berbicara seperti clip yg pertamanya. Katanya mau ditanyangin di KAtv, stasiun yg ada di kereta api......

jadi mau pulang...

Jumat, 26 September 2008

Blog creadtive

http://creadtive08.multiply.com/
siapa tau mau lihat

alamat SET FILM WORKSHOP

Jl Sinabung 4 B Kebayoran Baru Pkubuwono Jakarta Selatan
Cp : Anung Sari 72799226/ 081510594899

Creative Brief (DAAI TV Video Award)

Tema global warming

Durasi 30" atau 60"
Format pengiriman DVD/ VCD Video PAL
TIDAK BOLEH MENDAFTAR LEBIH DARI 1 IKLAN (membatasi nih....)
Kategori yg dilombakan Animasi dan Non animasi

Bisa juga mendaftarkan team

dead line 30 Nov 2006

cantumkan kategori lomba di kiri atas amplop pengiriman
pengumuman Desember 2008

yang ngadain SET FILM WORKSHOP
www.globaleartthpeople.multiply.com

Kamis, 25 September 2008

Creative Brief (Creadtive Fest)

Tage line creadtive tahun ini "Be confident, we're all born beatiful"

temanya :
1. Mengkomunikasikan bahwa kita semua indah sejak lahir.
2. Mengubah semua stereotype tentang keindahan dan kecantikan yang selama ini dikontruksi media.

Dead line :
31 Oktober 2008

Event diadakan pada :
24-28 November 2008 (dateng biar bisa belajar!)

Materi yang harus di kumpulkan :
1. Big Idea bersama rasionalnya
2. TVC & Storyboard (30" atau 60")
3. Radio script 60" & Eksekusinya berformat mp3
4. Print Ad (A3 saja lah)
5. Softcopy dari semua materi diatas.

setiap creative director secepatnya brainstorming, ok!

Pendaftaran 50rb
di transfer ke Bank Mandiri 124-00-0514309-5 MERSINTA CHIRSTANTRI
slip di kirim ke S1 reguler komunikasi Gd B Lt 2 FISIP UI Depok


Selasa, 23 September 2008

jakarta dan kaum marginalnyah!

seada-adanya lah... bikin klipnya begundal!

Napak Tilas

TK : cengen ga bisa ditinggal nyokap. Ikut lomba2 gambar. Diajarin gambar sama bokap, Ga perlu jadi copy cat!
Kelas 4 SD : Kenal namanya di taksir sama cewe. maen surat2an. Ikut lomba gambar di Auto2000
kelas 6 SD : keranjingan sama bola. Nyumbang beberapa piala buat SD gue dari lomba gambar.
SMP kelas 1 : pacaran buat pertama kalinyah. Bikin klub bola PABELS di SMP
SMP kelas 3 : Ngeband. pacaran lagi. Bikin Liga sepakbola di SMP dengan konsep KLUB. di panggil BP
SMA kelas 1 : kenal seni panggung, teateran!
SMA kelas 2 : bikin tim FILM PENDEK, simpel. Jadi penggoda. sibuk berorganisasi sekolah
SMA kelas 3nya : kembali pacaran. Bikin Film pendek. bikin festival tetaer se-Jakarta
Lulus SMA : nerusin di Disain grafis di Poltek Jakarta. berteater. jadi storyboard artis
Kuliah di republik sinema : dihargai secara karya. bikin karya2. dapet showreel. sakit parah!
Kuliah (lagi) di InterStudi : jadi Manager Band, merintis jadi Klip maker, Ikut Pinasthika, PARIWARA

terus berkembang

Tuhan maha Creative!

Beberapa waktu yang lalu gue pernah mempertanyakan dimana harga kita? tepatnya di bulan april gue tulis di blog ini...akhir2 ini gue sering ngintip2 blog temen creative dari petakumpet (agency wuedaaaan di jogja). terdamparlah pada blog art director handal mereka Doddi Rokkinz, sebuah blog yg sudah tidak aktif lg...tapi di situlah tertilis sebuah jawaban dari pertanyaan gue April lalu

tuhan selalu punya cara yang paling creative buat ngasih tau hambanya

disitu dia bercerita ke ibunya tentang hidup yg ia jalani, sang ibu dgn bijaknya menjawab "Ded, Jadilah selalu orang yang BERKEMBANG dan Cerdas dalam profesi yang kamu senangi...untuk masalah REZEKImu, biar Gusti Allah yang mengaturnya...itu bukan urusanmu..."

gue merasa tertohok!!, sejauh ini melangkah selalu merasa mendapatkan sesuatu yg ga adil. lebih banyak ngeluhnya... merasa client rese lah atau merasa harga yang dipatok terlalu rendah lah. Pokoknya kagak tau diuntunglah.,... emang kadangkala kita mau dapetin yg setimpal sama apayg kita lakuin. gue mau dapet profit yg sepadan bukan cuma pengalaman doang....kayanya masa itu sudah lewat....
hahahauahauahaha ternyata semakin jauh melangkah gue semakin ga pinter. Gue mulai kehilangan kecerdasan buat nyenengin profesi yg gue pilih. yap! Apa gue dah cukup BERKEMBANG?
sehingga gue pantes dapet yg sepadan secara profit di diri gue....

ampunnnnn.....

Rezeki emang sudah ada yg ngatur, gue cuma tinggal berguna dan secerdas mungkin mencintai profesi gue ini.....

Selasa, 16 September 2008

Anjjjrrroooootttttt!!!!

aduh jadi gugup nih sama hidup...hehehe gayanya.
lagi ga merasa ada yang mengalir deras di setiap darah ini. Buahaya inihhh!

Sabtu, 13 September 2008

gerah euy...

huaaaahhhhh akhirnya urusan sama manajemennya Janice kelar. tinggal ngerapihin buku besar nih.

Malam di depok sepertinya dingin kali ini. Hari ini sempat terpukau sama pemikirannya Arief Budiman, sosok penting di petakumpet. Keren2 tulisan beliau, samapi2 gue taro ditestimonial gw dan pariwara...sayangnya ga bisa semuanya ke copy lg. sial!

Dan rada bingung juga kenapatiba2 ada FS gw yang lain dengan nama bangun taga..hohoho
ini kesalahan gw yg bikin atau tiba ada nama bangun taga. Kebetulan semua temennya sama lagi....Uedddaaaan. Akhirnya gua menemukan kembaran gue juga
huaahahahahahahahaha

Senin, 08 September 2008

diantara "kejaran" dan dinginnya lembang

butuh seni terendiri buat ngatur produksi. video music janice jadi awal merasakan itu...
di antara masalah-masalah selalu harus terus tersenyum dan berusaha mencari solusi. Wuaalllaaaaahhhhhhh!!!!! pusing euy.... serasa oksigen jadi sedikit.
beruntung lembang memberi penyegaran diantara tawa dan keakraban.
punclut menjadi klimaks perjalanan. melihat Bandung dengan lampu-lampu kecilnya"ah...jadi pingin nyobain ikannya luppu...."
sejenak berendam dan biarkan deadline menguap untuk sementara

BRONXXXXX.....

Selasa, 19 Agustus 2008

Kamis, 14 Agustus 2008

Pinasthika 2008


malam penganugrahan Pinasthika 2008-Gold Young Film Director



Senin, 04 Agustus 2008

2 malam di JOJGA

Tuhan jangan biarkan kepalaku besar
jangan buat rasa senang ini menjadi titik karya-karyaku,
biarkan jadi koma sehinga terus bersambung, bersambung lagi

Tuhan terimaksih

Tuhan terus sadarkan bahwa ini adalah karya bersama,
kerja kolektif...

Senin, 30 Juni 2008

GE : Amboi ! Jalan sudah bertahun ku tempuh !* vol 2

....
Kereta itu biasa-biasa saja. Tak ada orang-orang aneh bahkan seram seperti cerita yang beredar. Aku merasa baik-baik saja di kereta itu atau mungkin perhatianku agak terbagi dengan buku karangan Andrea Hirata yang kubaca.
Aku ingat betul di depanku ada lelaki berjenggot yang telihat alim, sepertinya pulang kerja. Dia sempat asik menelpon ketika kereta masih di Manggarai. Ada juga 3 orang Ibu-ibu yang asik ngerumpi di bangku samping kiriku, memang agak jauh tapi aku masih ingat betul bagamana tawa mereka. Bahkan di samping kanan tidak jauh dariku ada Dua lelaki dewasa dan satu anak kecil, mereka sempat membeli rokok yang di jual pedagang yang dari tadi mondar-mandir. Semuanya begitu nyata dalam pikiranku. Tidak ada yang aneh!

....
Tak sadar segala pertanyaan mengantarkan aku sampai di depan rumahku. Ku lihat rumahku di Depok II agak berbeda, tidak terawat. "Apa betul ini beberapa tahun yang akan datang?" pikirku ragu, Sulit untuk percaya saat tiba dari kereta aku berjalan selama 9 tahun... ini terlalu klise buatku, seperti sinetron remaja di TV-TV menurutku. Mungkin ini mimpi? tapi terlalu nyata mimpi ini buatku.
Ku ketuk pintu rumahku, lama juga. sepertinya semuanya sedang lelap tertidur. mungkin ini jam 3 pagi tebakku. Aku berharap bisa menemukan jawaban dari keanaehan ini. Hampir 15 menit aku mengetuk sambil memanggil nama mamaku berharap dia akan terbangun. Akhirnya kuputuskan duduk di bangku terasku dan meluruskan kakiku yang terasa pegal sekali. Mungin pagi ini ku tidur di teras saja, besok subuh pasti ada yang bangun. Ku lemaskan badanku dan rasanya ngantuk sekali. Aaaaahhhhh ku mau tidur sebentar tiba-tiba pintu rumahku di buka dan seorang bapak menegurku agak keras "Ada apa sih tengah malam begini? Kamu siapa..."
Aku tak mengenal siapa laki-laki yang menegurku dengan suara baru bangun tidur ini? "Saya Taga, mama ada? Bapak siapa yah...?" jawabku cepat. "Mama siapa, kamu ini ada perlu apa? ga tau apa ini jam berapa?" Lelaki itu bicara agak lebih pelan.
"Aduh pak, justeru bapak ini siapa? ini rumah saya. Mama saya tinggal di sini..." Aku agak kesal juga. Lelaki itu diam sebentar, "...Saya di sini tinggal sendiri de" Jawabnya pelan. Untuk mengusir penasaran ku tanyakan pada lelaki itu ini tahun berapa sih, muka lelaki itu jadi aneh dan bingung "kenapa emang? sekarang 2017 lah. kamu ini mau apa sih?". Aku semakin tertegun, tak mengerti dan merasa semakin bingung... Aku ga ngerti, aku pusing dan tak tau semua ini kenapa sih, aneh banget!!!
Ku ikuti rasa penasaranku" Jadi bapak sudah berpa lama tinggal di sini?". "udah 2 tahun, kenapa memang. jangan-jangan mama kamu pernah tinggal disini ??!"

Minggu, 22 Juni 2008

GE : Amboi ! Jalan sudah bertahun ku tempuh !* vol 1

Malam itu aku menunggu di peron hendak pulang ke Depok. Badan ku agak lelah karena habis tak tidur beberapa hari ini, menjelajah pekerjaan yang tak henti-hentinya. Semuanya biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa. Kurang lebih jam setengah sembilan kereta dari arah Bogor datang dan diberitahukan bahwa itu kereta balik menuju Bogor kembali... setiap malamnya memang ada kereta yang hanya sampai manggarai saja kemudian akan kembali menuju Bogor... begitulah.
Aku masuk kedalam kereta itu, agak kosong. Lebih banyak bangku kosong disana. Aku ikut menuju Manggarai terlebih dahulu. Angin malam ini begitu kencang...

...
Hampir satu jam aku menunggu di dalam kereta balik ini. Tak juga berangkat. Di depan ku ada bapak-bapak yang asik menelpon dari tadi, dari jenggotnya seperti lelaki pengajian. Dari tadi juga pedagang yang lewat di gerbongku hanya penjual minuman dan tukang rokok.
Akhirnya kereta perlahan melaju, tetap kosong. Tidak sesak dan padat. Syukurlah ujarku.
Sambil membaca Laskar Pelangi yang dari tadi menemaniku akhirnya ku berhenti di peron tebet kembali. Hanya beberapa orang yang naik...

...
Cukup asik ku baca buku sampai ku sadar sekarang sudah dekat stasiun Depok Baru. Kereta akhirnya berheti, tak sabar ingin kurebahkan badanku di kamarku... lelah sekali.
Kulihat Stasiun cukup sepi. Memang sudah malam, perjalanan dari Manggarai sampai Depok baru kurang lebih memakan waktu 45 menit. Ku berjalan menuruni tangga hendak menyeberang lewat bawah. Ada Ibu-ibu yang memperhatikanku. Lorong bawah tanah ini tumben bersih ujarku. Setelah ku naiki tangga terakhir Aku mulai bingung, menurutku ini bukan Stasiun Depok Baru, jangan-jangan aku salah turun. kulihat plang yang ada tertulis DEPOK BARU. "...betul ah" dalam hati ku berujar, tapi kok beda stasiunnya. lebih bagus, bersih lagi.
ku berjalan keluar untuk memastikan semuanya tiba-tba ada bapak-bapak menghampiriku "maaf de, mau kemana?" cukup sopan. "mau pulang pak" singkatku. "Pulang kemana? pintu gerbang stasiun sudah di kunci dari tadi. Ade dari mana memangnya....?". "Ya dari Jakarta pak, saya baru aja turun dari kereta" jawabku. Tiba-tiba si bapak tersenyum keheranan "Saya ini penjaga pintu gerbang disini, dari tadi saya ga lihat ada kereta de..."

....
Semuanya biasa saja, di dalam kereta tak ada apa-apa. Tidak ada suasana yang menyeramkan seperti di film-film. Semuanya wajar-wajar saja. kok bisa yah... Aku merasa baru saja turun dari kereta kok.
"Pak betul kok saya baru saja turun dari kereta, bapak ga denger ada kereta?" tanyaku mantap. "saya tidak lihat ada kereta, saya juga ga denger ada kereta de. kereta terakhir itu jam 10.13 de. sekarang sudah jam 2 malam"
Aku mulai aneh, dan bingung tentunya "jam 2 pak?". Bapak penjaga itu mengangguk dan memegang bahuku "Ya sudah yang penting kamu ga apa-apa kan?". Maksudnya aku kenapa? aku biasa-biasa saja, ah ga usah di ambil pusing lah.... "Tapi saya bingung pak ini stasiun Depok Baru kan?" tanya ku pelan. "Betul..." Bapak itu sambil menunjuk plang di atas pintu gerbang.
"Kok beda yah... jangan-jangan saya salah stasiun pak??". "Salah stasiun bagaimana de. Wuah kamu lebih baik minum dulu sekarang. mukamu pucat begitu. betul kamu ga apa-apa?"

....
Ku minum kopi hangat yang di suguhkan, enak. Bapak penjaga itu membuja pintu gerbang dan menghampiriku lagi sambil membawa koran di tangannya. "Gimana sudah enakkan belum...???" tanyanya padaku "lumayan pak.". "Ya sudah sekarang kamu pulang dan istirahat, jangan dipikirin yah..." aku tersenyum dan memastikan semuanya baik-baik saja. Ga ada yang aneh kali. "jam berapa pak sekarang?" tanyaku setelah pamit "Jam setengah tiga..."
tak sengaja kulihat koran di tangannya, sepintas kulihat Headline FAUZI BOWO BERSEDIA DIGANTI. Ah Aku memang terlalu lama bekerja jadi ga tau perkembanganberita sekarang.
kulangkahkan kaki kedepan pintu gerbang, di anter juga oleh Bapak penjaga "Hati-hati ya De..." ujarnya kepadaku. Aku terkejut didepan stasiun tidak ada kios dagang sepertibiasanya yang ada jalan dan patung yang besar "Pak ini dimana?" tanyaku heran. Bapak tadi kembali bingung mendengar pertanyaanku. Entah kenapa ku ingin melihat koran yang di tinggalkan dekat kopiku tadi kulihat tanggalnya dan kutemukan keterangan tahun 2017.
GA MUNGKIN??

.....



Amboi ! Jalan sudah bertahun ku tempuh !* diambil dari salah satu syair Chairil Anwar

Senin, 02 Juni 2008

Dimana?

Suara bisikan hanyut
Dalam pengikis bunga layu

Sampai aku akhirnya merasakan

Mati suri ditaman
Mati suri ditaman
Mati suri ditaman
Mati suri ditaman

Biarkan rasaku yang menggarang
Menjamah sedu ayu meluangkan waktumu
Dan kau suka

Mati suri ditaman
Mati suri ditaman
Mati suri ditaman
Mati suri ditaman

Selasa, 13 Mei 2008

apapun??

mata ini cukup berat. semalam tak bisa tidur tenang, bukan karena dingin
tapi karena letak beban itu...
jam lima pagi ku guyurkan dengan paksa air ke kepalaku. harus bangkit.
lesu juga di siang harinya... tapi harus sabar mengamati dan mengarahkan ibu-ibu
dan bapak di kelas editing.

ini kesukaan ku memang, tiada yang yang lebih indah selain berbagi. cukup
senang walau mata semakin berat kini.
masih harus ngerjain paper tipografi buat besok pagi...ALaMaK!
tapi ini pilihan; seperti tadi subuh ku guyur kepalaku sampai basah.

rasanya ku ingin pulang.
lebih dari apapun.
lebih.

tapi semuanya harus bangkit di antara sisa
nafas dan energi ini. semuanya harus tetap menyala sampai besok
menjelang

Sabtu, 10 Mei 2008

9 mei

Tatik
Posted
document.write(fMakeDate("2008-05-10 02:51:34","-7","%M%M/%D%D/%y%y%y%y %h:%m%m %a"));
05/10/2008 4:51 pm
tanjobi omedeto my beloved!!

Kamis, 08 Mei 2008

mei ini

ada kecerian... ada tawa...
bahkan airmata haru...

slalu saja begitu, masih terasa berbeda.
spesial. padahal berulang betahun-tahun
tapi begitulah kita...
selalu rindu nostalgia.
ruang waktu dan mengingat dimana kita dilahirkan.

cukup indah dilewatinya. selamat ulang tahun tante...
doa taga sama kaya yang lainnya hehehe

selamat

Selasa, 29 April 2008

KAN

biarkan terbius... tenggelam begitu saja
tanpa batas
tanpa kata-kata
tanpa tanda tanya yang kadang membuat mual

biarkan berguling-guling seperti kapas
tertiup
lalu kembali terbang jauh.

biarkan airnya membasahi ketiadaan ini
sejukkan kembali
sirami lagi. seperti pagi saat embun turun kebumi

buatlah mata terpejam, menghela
nafas penuh keindahan. saat dingin terus berada
biarkan saja. biarkan
tiada berbeda. hanya mengingat saat ini
biarkan saja semuanya berjalan
rasakan waktu perlahan melamabat....
dirasakan saja

jauh di seberang sana

Sabtu, 26 April 2008

8 malam

cape sekali.
ngga pulang-pulang.
di depan komputer sampe muntah2...
kadang merasa sudah habis tapi
semua di bayar dengan senyum (dan duit kwakakaka)

8 malam yang melelahkan

Senin, 14 April 2008

YANG MUDA, KALAH SAMA YANG TUA (Cuiiih....)


Apa lagi ini?
Ada yang datang...
Apa lagi setelah kegelisahan itu.
semua penuh tanda tanya?? menjengkelkan!

tanya kenapa? KARENAMUDA???

2 sampai 3 tahun kedepan

hari ini mungkin teman2 ku belum begitu terpikir. enatah 2-3 tahun lagi...
saat mereka mulai berkembang menuju kematangan. pasti mereka bisa berpikir buruk.
saat itu mungkin mereka seperti tertipu. ini bukan undian? kami tertipu!!!

ini gelisah, gelisah. ini kegagalan
gw gagal.
betul kemarin itu bukan cahaya, masih banyak yang harus dilewati. tetap berpegangan kawan/
teman-temanku. adikku
imgin rasanya menepi,membenamkan jiwa ini... tapi gw ga mau lari
GUE GA MAU LARI!!!
hadapi saja, terus hadapi. semua ini atas nama bunga itu. atas nama keyakinan
"GW GA MAU 2-3 TAHUN LAGI ADA YANG MERASA DI TIPU!"

Senin, 07 April 2008

Mati suri di taman...

Berisi.
Kuat, harmonis. juga sabar.
pembagian kue yg adil.
semua bisa bersenandung. bebas saja. karena hati ini lah yg bebas berkreasi, patut di banggakan.setiap tatapan, ayunan langkah penuh irama. nikmat sekali mereka di atas sana.

sejenak mati suri di taman (sial ga ada foto gw di taman sh jd di pinggir jalan)
membius. SORE

1 hari di Museum Iklan

ada sejarah panjang di sana, kegigihan. ketekunan dan ketangguhan. membuat semuanya begitu bernilai. Takjub, tentu saja. Membangun puluhan tahun hingga angka 37 bukan lah hal yang mudah. gw tau betul itu. ini perjuangan tanpa henti.

gw merasakan geliat generasi penerus disana-sini. penuh kepolosan dan kejujuran. anggapan yg terlontar seperti begitu saja, menertawakan seolah-olah mereka layak membuatnya. mungkin dengan zaman penuh digital seperti sekarang bolehlah mereka berkata mudah. tapi rasakan bagaimana proses kreatif di zaman 70an itu, penuh ketelitian. kesederhanaan yang luar biasa. takjub, tentu saja.

Ini penghargaan, di sini gw berjabat dengan orang nomor 1 di agency berlambang matahari . takjub, tentu saja. gw anak ingusan, anak kemaren sore (sore keren juga th...) di industri GILA ini. gw cing ciripit... tapi kesempatan untuk berinteraksi jgn terlewat kawan. suatu hari nanti harus bisa berpakaian rapi, bercakap dengan petinggi-petinggi itu. suatu hari nanti.
waktunya bergegas sekarang. matahari mulai meninggi...

Rabu, 02 April 2008

di mana harga KITA?

Berapa harga kita? seberapa pantas kita di hargai di pekerjaan. seberapa berat beban tanggung jawab yang kita pegang. seberapa banyak energi yang tercurah yang kita keluarkan. seberapa panjang perjalanan "pembelajaran" program-program komputer yang kita lewatin. seberapa lama duduk di kelas buat ngedengerin teori-teori marketing sampai analisa produk. seberapa banyak tugas dan ujian-ujian yang harus di lewatin.
seberapa harga kita?
seberapa pantas harga kita?
seberapa tinggi jam terbang kita, seberapa besar pengalaman mengerjakan sebuah project.
seberapa banyak showreel yang ada. seberapa berkualitasnya nilai pekerjaan kita?
seberapa TEPAT SASARANnya esekusi kita?

sebetulnya berpa harga kita? berapa Fee yang pantas di terima sebagai pekerja kreatif?
sebagai grhapic design ataupun animator (pekerjaan awam di negeri ini)....

semua kembali kepada keadaan. semua kembali kepada kebutuhan kita.
kebutuhan masa depan dan sekarang. semua berhubungan dengan mimipi-mimpi kita. mimpi duniawai kita.
seberapa kita rela menjadi "pelayan" pada pekerjaan itu. seberapa kita berusa mencintai situasi pekerjaan dan sistem di perusahaan itu atau seberpa sabar kita menerima amplop di akhir bulan.

kita selalu berharap dapat penghargaan yang sepadan dengan nilai pekerjaan kita ini. pekerjaan jasa. setelah bekerja baru bisa di perhitungkan (aneh memang dunia kreatif ini). yah bang iwan pernah bilang "hidup idealis saat kita makmur"
sayang gw ga semakmur kata bang iwan, hidup tetap berlari. tetap di kejar. tetap bergegas karena waktu dan umur semakin menepi.

bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji ala kadarnya atau freelance dengan fee yang lumayan tapi tidak tetap.... ini pilihan


sayang gue ga seperti bang Iwan.

Selasa, 01 April 2008

3 Hari

Sebagai Asisten program Adobe Premier Pro 1.5 & Adobe Encoder


Bersama Peserta di lokasi pengambilan gambar, Ancol.


Pengalaman baru sebagai asisten dan pemberi materi program desain (secara resmi). biasanya sebatas pertemanan saja. Kali ini di bawah bendera Inersia dan Augesweb gw dapet kesempatan untuk "berbagi" ke PNS dari Sorong, Papua. Bertempat di Hotel Sri Varita, Senen Jakarta. Selama 3 Hari materi yang di berikan Premier Pro 1.5, Encoder & After Effects 6.5.

Semoga semuanya berarti...

Jumat, 28 Maret 2008

Sadit bulan 1















Anak yg kuat. Nggak gampang menyerah

kadang kala

Kadang kala malam tidak terasa gelap. Terasa terik sekali.
Siang pun begitu. Buta hingga gelap. Gelap.
Kadang kita merasa berisi padahal kita betil-betul kosong. Kering sekali.
Merasa gagah padahal rapuh hingga terjatuh.
Merasa sudah mampu padahal kita belum memulainya. Sama sekali...
Sama seperti permainan ular tangga, langkah ketiga naik begitu tinggi. di langkah ke sepuluh
turun terlalu jauh.

Kadang kala waktu begitu memihak. Kini tidak. Gelisah.
Gelisah mendendam.
Semuanya kembali ke titik nol. kembali meniti
Merangkai. Belajar. Mendengarkan

Nikmati saja. Nikmati hingga malam meninggi dan bulan menyabit.

Senin, 17 Maret 2008

Debu-debu Berterbangan


Demi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia

Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia

Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan


ERK song

Rabu, 12 Maret 2008

MaKa

”Sabar itu cahaya”.
(h.r. Muslim).

“Barangsiapa bersabar maka Allah akan bersabar untuknya, tidak ada pemberian Allah yang lebih kepada hambaNya kecuali kesabaran”
(h.r.Bukhari Muslim).

Senin, 10 Maret 2008

Sadit Syahadat


Alhamdulillah akhirnya lahir dengan selamat. Fathan Jr. alias Sadit Syahadat... nama Syahadat sejarahnya di dapet fathan langsung, persisinya waktu di kamar gw di depok. Tiba-tiba pas gw nanya fathan nanti adeknya mau di kasih nama siapa? cuma mikir beberapa detik terus keluarlah nama Syahadat dengan pasti. terus gw tanya ibu sdh tau belum? dia langsung lari sambil nyamperin ibunya dan bilang nanti nama adeknya Syahadat saja.
sekarang syahadat lahir dengan berat 3080 kg, tingginya 45 cm, lahir hari jum'at jam 11.50 pagi di Jepang. nama lengkapnya Sadit Syahadat. Insyaallah selalu berjalan atas nama syahadat itu sendiri (amien). Fathan akhirnya punya adik cowo yah... bisa di ajak maen bareng neh.... tambah keponakan cowo baru sekarang

Rabu, 05 Maret 2008

Efeknya Efek Rumah Kaca


Sebelumnya dapet lagu efek rumah kaca dari cacay tapi baru ngeh kalo lirik band ini asik dari wahyu. pas di dengerin baik-baik emang asik. emosi di lagunya dapet banget dan liriknya itu yang kuat...
akhirnya sempet juga nonton manggunya Efek Rumah Kaca (ERK) ini. kata temen-temen gw mereka ini sudah pada tua alis om-om, ternyata kabar itu menyesatkan. gw pikir mereka masih muda umur-umur 25-27an kali, yah ga seOm-om itu lah. Pas gw nonton mereka bawain 4 lagu tapi yang gw tau cuma lagu terakhirnya doang "Cinta Melulu" yang di jadiin video clipnya. gw bener-bener menikmati aksi mereka. Teneng, Bersih dan Melenakan. Kuat banget, mereka ga tampil atraktrif di panggung tapi main ber3 dengan kualitas musik kaya gitu keren lah. soundnya juga dapet banget, bersih dan menghentak. cukup kalem aksinya tapi emosinya begitu mengalir dari sang vokalis dan bassinya yana jadi backing voc. tapi justeru kekuatan mereka gw rasa ada di lirik-liriknya, kata-katanya tuh bermakna ga terlalu puitis yang berat gitu tapi dalem. gampang di menegrti tapi makna bisa dalem dan ambigu. salut.
acara yang tadinya sepi mendadak rame begitu mereka naek, menyedot. karena band ini lagi di tunggu dan lagi naik. satu lagi senyum sang vokalis renyah sekali, kayanya di hangat. beberapa kali ngelempar senyum dan bagi gw itu auranya enak banget. orangnya kayanya nyantai dan pemikir tapi cukup bersahaja dan "ga ngartis".... semoga saja, mungkin belum kenal industri musik Indonesia yang menyesatkan ini huahahaha. bahkan blog dian sastro pun pake lagu ERK sebagai backsoundnya, sastro jg ternyata suka sama liriknya....

Selasa, 04 Maret 2008

Bagian

Kau datang mengejutkan diriku
Menikam hatiku ..detak jantungku
Sesungguhnya ku tak inginkan dirimu
Ada disini… ditempat ini oh ho

Di pelupuk hatiku
Melupakanmu
Di pusara jiwaku
Pernah ku memiliki
Kisah tersembunyi dalam hidupku

(Mengapa) kau harus datang disini
(Malam ini) tak bisa ku hindari
(Maafkan) bila kumenafikanmu
(Bukan saatnya) dan bukan waktunya

Apapun yang terjadi
Kau tau, sebenarnya hidupku menyenangkan… sudah cukup, cukup sudah cukup ku berbahagia

Tak sepatutnya kita , berjumpa lagi
Tak sepantasnya aku
Menyimpan perasaan di satu tanganku yang lain

(Mengapa) kau harus datang disini
(Malam ini) tak bisa ku hindari
(Maafkan) bila kumenafikanmu
(Bukan saatnya) dan bukan waktunya

Semua tlah berakhir di hari itu
Tak perlu kususun serpihan yang dulu
Aku tak bisa membuatnya sempurna
Hanya keinginan terbaik bagi kita…. semuaanya

Kau datang disini, terlanjur, mengejutkanku


jangan datang malam ini - Padi


Minggu, 02 Maret 2008

Slide, Kelebatan dan Bangun

pagi ini jam 7 pagi sdh berbicara tentang slide. karena dapat tugas buat acara keluarga besok, jadi pembuat video. acara kumpul-kumpul keluarga besar nyokap. terakhir di buat mungkin 10 tahun yang lalu, sekarang waktunya mengulang masa lalu. pingin berpartisipasi, bisanya cuma bikin slide foto-foto ya sudah itu saja. wuah baru sekarang semua berlari... masih ngantuk. dasar pemalas. masih ada demo live buat betals hari ini harusnya, tapi anak iklan katanya mau naek ke puncak. jadi atau ga belum berkabar. panitianya pun belum berlari, masih ngantuk mungkin...

Uhhgggg... ayat-ayat cinta di Blok M masih penuh banget. pemandangan yang beda, melihat wanita berjilbab (yang bener) nonton di bioskop. memang film yang menyedot dan di tunggu. kompas sampai bilang copyan utuk bioskopnya sudah digandakan menjadi 100 copy. di blognya hanung sebelumnya baru 70 copy. mungkin saking banya permintaannya. yah tapi belum sempat menonton tuh...huhuhu
semoga bisa menjadi dakwa bagi jiwa-jiwa yang kering ini. walaupun bebannya terlalu berat kalau sebuah film harus mampu begitu.

bangun dan kelebatan...O slide

Karena dan Walaupun

kenapa kita pilih dia sebagai pasangan?
Apa betul ini yang jadi pilihan kita?
kadang muncul pertanyaan kaya gitu di hati kita, baru-baru ini gue denger Alex (di O Chanel). coba tanyakan pada hati kita "kenapa dia yang saya cintai?"
apakah
KARENA dia ....(kasih alasannya) Saya mencitainya. atau
WALAUPUN dia....(kasih alasannya) Saya mencintainya.
dimana letak cinta kita? saat melihatnya sebagai sosok yang di kagumi atau kah apa pun yang ada di pasangan kita itu lah yang kita syukuri.

HIJAU

Hijau itu...

Jumat, 29 Februari 2008

Dingin

Depok lagi dingin. Hujan tidak turun, tapi udaranya memang mendung. Anginnya menusuk. Aku jadi semakin malas saja. Hanya mendengar lagu “Aku Rindu”nya Marcell sambil tidur-tiduran di kasur. Sesekali mengetik bahan tulisanku yang tak kunjunng selesai, apa memang takdirku tak bisa merampungkan tulisan.... hahaha. Biarkan saja obsesi ini berujung. Dengan senyuman harusnya. Semua terlalu dingin sekarang, dingin. Hujan sepertinya meninggalkan bau tanah yang gersang. Sampai hatiku terus gelisah dalam kedinginan ini. Gelisah mendendam, seperti lagu yang kubuat bersama cacay... yah mungkin sedang terjatuh dan tenggelam dalam gelisah yang mendendam ini. Aku tahu cinta itu yang menyelimuti bagai kapas putih. Putih dan lembut. Aku dingin...

Kamis, 28 Februari 2008

2 hari Ayat-ayat Cinta Naik

di 21 Atrium hari pertama penayangan Ayat-ayat cinta ruame amet. Jam 3 semua tiket habis, samape penayangan jam 8nya. malah manajemen bikin kebijakan tiket bisa di pesan sampai tanggal 4 maret ini, jadi yang ga ke bagian bisa langsung pesen tempat duduk... lumayan banyak muslimah berjilbab yang nonton di hari pertama ini. walaupun beberapa orang sudah membicarakan jauh sebelum tanggal penayangannya tapi film ini tetap di tunggu juga... lebih banyak nada minor yang terdengat, kurang bagus lah. kurang itulah. kurang mulu.
apa pun itu kekurangan yang terasa bagi kita sebagai penonton yah terima ajah kale... ga rugi juga kok bayar 15.000-25.000 (malah nomat cuma ceban) buat nonton Film ini, lumayan jadi penyegaran di antara Film misteri dan film komedi semi-semian ituh... tapi gue juga belum sempet nonoton kwakakakakaka.... tapi tetep HIDUP FILM MAKER INDONESIA, HIDUP PRODUSER DALAM NEGERI

Jakarta hujan meteor

makin parah ajah ni kampung (kampung yang besar). Jakarta. ga ada lagi celah buat ngebanggainnya. sekarang ini jalanannya makin banyak yang bolong. parah! daerah matraman, Jatinegara sampe otista....kalo ga apal jalan yang bolong bisa2 pake motor jatoh... dan beberapa waktu lalu gue jadi saksi pengedara motor yang jatoh karena kena lobang akibat hujan meteor itu...jakarta jadi bolong-bolong. Hujan meteor bikin dareh2 yang dulunya baek-baek ajah jadi parah. di derah mampang menuju buncit juga begituh. Astaga! kenapa makin banyak truk GEDE-gede di siang hari bisa beroprasi. Dimana peraturan pembagian pengendara mobil sekarang, macet udah biasa memang tapi IBUKOTA yang jalannya bolong itu ga biasa. mau nyalahin Hujan mulu? yah ampun, kasian sang kodok dong.... sang kodok butuh hujan, nah Jakarta harusnya punya antisipasinya. bisa jadi emang Jakarta di jadi lokasi shoting Meteor Garden kale.... vespa gue bisa rusak nih sang kodoooooookkkkkkkkkkkk.....eh, bang gubernur,,

Selasa, 26 Februari 2008

Ayat ayat Bajakan

Saya pikir, setelah materi film sebanyak 7 Rheel dibawa dari India menuju Jakarta, saya bisa sujud syukur dan berseru ‘akhirnya film ini selesai juga.’ Sejauh yang saya bayangkan, tidak akan ada lagi persoalan besar yang menghadang. Tapi tidak sangka, hasil film ketika diperbanyak di lab Jakarta, hasilnya scratch, seperti nonton film ‘Janur Kuning’. Dua lab Film yang ada di Jakarta (yang ternyata satu-satunya lab di Negeri ini) tidak bisa menanggulangi persoalan itu. Belum lengkap seminggu ada di Jakarta, 7 Rheel Film Ayat-Ayat Cinta diterbangkan di Bangkok untuk diperbanyak sekaligus diberi Subtitle. Lagi-lagi kita kejar-kejaran dengan waktu karena paling tidak film harus sudah jadi tanggal 18 Februari untuk Gala Premiere di Plaza Senayan-Jakarta.
Di Bangkok, persoalan scratch terselesaikan dengan baik dengan cara melakukan duplicate negative film tersebut. Akhirnya, 70 copy film Ayat-Ayat Cinta terselesaikan dalam waktu satu minggu. Pada saat dilakukan pengiriman melalui bandara Swarnabhumi-bangkok, kita terganjal maskapai penerbangan Garuda. 70 Copy tidak boleh di bawa, harus melalui Kargo. Padahal beberapa producer pernah melakukan itu sebelumnya dalam airlines yang sama. Kita sempat berdebat panjang di depan counter check in. Akhirnya hanya 10 copy saja yang bisa kebawa, sisanya harus lewat Kargo. 4 orang yang semula menyertai saya membawa 70 copy tersebut akhirnya harus tinggal di Bangkok untuk mengurus pengiriman lewat Kargo. Saya semakin was-was karena isyu birokrasi di lembaga Bea Cukai bandara terkenal rumit dan banyak preman. Salah-salah film AAC terganjal di Bea Cukai.
Pada saat saya melakukan pengecekan ulang atas 10 Copy untuk keperluan Gala Premiere di Plaza Senayan, saya mendapatkan sms dari teman saya kalau AAC sudah ada bajakannya. Saya kaget, karena belum pernah sepanjang sejarah saya membuat film, pembajak membajak film Nasional. Saya punya kenalan pengusaha dvd bajakan di Glodok yang bahkan pernah bilang ‘Kita tidak membajak film-film Indonesia. Kasihanlah, film Indonesia kan lagi tumbuh. Sayang kalau dibajak. Film Amerika aja yang kita bajak. Mereka kan udah kaya.’ Saya tersenyum dalam hati. Moralitas kadang muncul tanpa kita duga dari jenis manusia seperti apa.
Persoalan moralitas dan manusia itu kemudian yang membawa saya menelusuri kebenaran berita pembajakan film AAC. Manusia seperti apa yang tega melakukannya? Moralitas seperti apa yang dia anut, kalau manusia kelas pembajak glodok (yang menyikapi bajakan sebagai bisnisnya) saja bisa menerapkan ukuran nilai atas produk yang dia bajak.
Saya sangat menyesal mendengar itu, Mas. Kini di Malang sedang geger’ begitu bunyi sms dari teman saya di Malang. Seperti sebuah bola salju yang tergulir, sms-sms lain datang dari Surabaya, Makasar, Jogja. Mereka tidak sekedar mengabarkan, tapi memberikan analisa detil gambar, suara dan hasil edit atas film bajakan AAC. Bahkan ada yang bilang kalau hasil bajakan tersebut sudah di komentari di internet. Subhanalloh!
Saya cuma bisa diam. Hati saya bergolak. Bukan karena film saya di bajak yang kemudian keuntungan yang saya terima sedikit. (Ah, lagi-lagi kalau kita bicara materi tidak akan ada habisnya). Mari kita membebaskan diri dari kecenderungan menilai pembajakan dari unsur materi. Hal paling besar dari pengaruh bajakan adalah: Penonton tidak dididik menghargai kualitas terbaik dari sutradara. Film Ayat-Ayat Cinta, sekalipun di bajakan bisa diikuti jalan ceritanya, tapi bukan kualitas terakhir dari sutradara-producer dan kru serta pemain. Artinya belum ada music yang layak (Masih musik kasar yang diambil dari film Schindler list, Kamasutra, Pasion of Christ, dsb), belum ada tata suara yang mendukung seperti suara Ustadz Jefri melantunkan ayat dan doa, suara Fahri di masjid Al Azhar saat Talaqi masih suara cewek, suara-suara atmosfer lalu lintas di Kairo juga belum masuk. Pendeknya, hasil dari bajakan tersebut belum layak untuk menjadi bahan apresiasi penonton. Jika sudah begitu, apakah penonton juga layak menilai sebuah produk yang memang belum layak untuk di apresiasi?
Kabarnya, saya mendengar justru yang mengkonsumsi AAC bajakan kebanyakan umat muslim pecinta novel AAC. Semoga berita itu tidak benar. Tapi terlepas dari semua itu, saya menyayangkan sikap siapapun yang terlibat, baik membajak maupun mengkonsumsi bajakan tersebut. Apalagi melakukan penilaian atas dasar film bajakan tersebut yang kemudian menghasut, mencerca dan menjelek-jelekkan filmnya dan calon penonton yang mau menonton di bioskop. Saya hanya bisa berharap kepada Alloh untuk memaafkan orang-orang yang melakukan itu. Bagi yang tidak melakukannya, saya ucapkan terima kasih yang paling dalam. Kepadanya, saya hanya berharap doa untuk saya tetap sabar dan tidak terpengaruh.
Jujur, sekali lagi bukan materi yang saya kejar. Lebih dari itu, film ini telah membuat saya mencintai lebih dalam agama Islam, karena keindahan Quran yang menekankan kesabaran dan keikhlasan umatnya.Robbana Afrigh alaina Sabran, Wa tsabit Aghdamana wan surna ‘alalqoumil kafiriin …

diposting dari blog mas Hanung

masyarakat film indonesia (bukan endonesia)

pasti pernah denger lah tentang masyarakat film indonesia, baik di berita atau pun di acara gosip. biar informasinya seimbang langsung ajah klik di http://masyarakatfilmindonesia.wordpress.com

tentang gelaskosong itu

Seorang anak kecil yang ditanya cita-citanya dengan cepat akan menjawab “ingin jadi Polisi, Dokter, atau Presiden” tapi giliran kita ditanya cita-cita tak jarang kita masih berpikir panjang. Hal itu karena anak kecil ibarat gelas yang masih kosong. Rahasia kesuksesan kalau kita bisa jadi gelas kosong yang selalu siap untuk diisi. Bandingkan dengan gelas yang selalu berisi penuh, kalau dituang air maka akan tumpah. Sama dengan pikiran kita, kalau merasa sudah berisi, pendapat, saran, gagasan dan nasehat
yang baik pun akan mental karena sudah merasa berisi.

dikisahkan oleh: Anang Tripambudi

Pagi ini (mengapa aku disini...Jakarta)

masih sama. susah bangun subuh dan langsung sholat. yang ada mata mulai mau di ajak melek jam 1/2 9 hahaha...lelaki yang malas. masih ada belek trus memulai ritual masuk kamar mandi dan melanjutkan minum 3 gelas air putih (mau mulai hidup sehat).
masih sama dengan masalah yang sama. ga juga beranjak. Mencari keberanian, menghapus nama buruk (di anggapan orang-orang itu), meyakini pilihan demi pilihan (hidup yang solid).
masih sama. segelas susu sapi menemani ketikan pagi ini...mengapa aku disini....Jakarta (depok kale), biar kaya kaka nya SLANK

Minggu, 24 Februari 2008

cara Indonesia

Di buat untuk kebetuhan riset produk uniliver regional Asia Tenggara
bulan januari 2008

Bunga Bangsa dalam Penantian...

Sejak tahun 1992 (kalo ga salah) SBB belum lagi ngedapetin prestasi yang prestesius. Saat itu SBB jadi juara Festival Teater Remaja (sekarang Festival Teater Jakarta). Masa Bang Yono[1] sebagai sutradara, SBB berhasil di perhitungkan di teater Jakarta Selatan. Ketika Bang tebe nyutradarain, nama SBB pun masih tetep di perhitungkan. Kira-kira begitu yang gue lihat dan rasain kalau ketemu orang-orang teater di Bulungan[2].

Setelah Bang Yono tidak melatih di SBB ada beberapa pelatih yang megang SBB, karena tidak adanya pendokumentasian yang baik di SBB sejarah itu jadi kabur, jadi ga jelas. Jadi ga tau pasti siapa-siapa saja yang pernah ngelatih di SBB tapi bukan itu topiknya, ada hal yang buat gue menarik, emang ga ada prestasi yang prestesius buat SBB setelah tahun 90an, hebatnya tanpa itu SBB tetep diperhitungkan. Lewat konsep pertunjukan-pertunjukan Bang tebe SBB tetap di nanti sama penontonnya. Paling tidak setiap pertunjukan di Bulungan selalu rame. Malah banyak orang yang nonton emang ga di kenal, maksudnya emang penonton yang emang pingin tau SBB bakal bikin apa. Karena emang dikenal SBB tetaer penuh inovasi. Bang Yono atau pun bang tebe ngebuat hal-hal yang kontroversial di pertunjukan-pertunjukannya; ngelawan arus. Nah, disitulah SBB di nanti orang.

Rumput Tetangga

Berhubung gue di era Bang tebe jadi lebih tau kondisi pertunjukan SBB saat itu di banding eranya Bang Yono. Ada satu pembelajaran yang berharga saat proses pertunjukan yang di terapin Bang tebe, di bentuknya staf produksi setiap adanya pementasan. Emang bagian ini yang paling bikin anak SBB jadi lebih puyeng, udah ngurusin izin latihan sama orang tua yang susah ditambah harus ngurusin kebutuhan pertunjukan. Belom lagi arahan dari para senior yang kadang malah bikin tambah ruet. Harus nyiapain ini itulah, bagi-bagi tugas sama yang lain, laporan setiap habis latihan sampai minjem sana-sini buat minjem property juga dilakonin. Kata bang Oche justeru di situlah suasana pentasnya, tanpa masalah pentas akan hambar. Jadi udah biasa kalau pentas ada masalah.

Penggemblengan ala pertunjukan SBB ini tanpa di sadari ngebentuk mental kerja, itu baru betul-betul bisa di rasain kalo kita ada di produksi pertunjukan group lain. Kira-kira begitulah yang gue rasain. Dari mulai ikut bantu-bantu pertunjukan teater-teater SMA sampai teater jalanan[3]. Ada beberapa group yang ngebentuk staf produksi buat pertunjukannya, malah ada yang sangat rapih dalam penyiapannya. Sampe ada salah satu group nyewa Event Organizer buat ngejalanin staf produksinya, tapi ada juga yang ga bikin sama sekali; tugasnya di rangkap-rangkap.

Nah, disinilah kelebihan SBB karena sudah terbiasa main sambil jadi staf produksi akhirnya mental itu kebawa pas di tempat lain. Waktu jadi staf produksi kita bakal tau betul apa kebetuhan pemain atau pun produksi dan inisiatif kita bakal jalan. Ataupun saat jadi pemain kita bisa mengatasi tugas di luar area pemeranan. Kayanya cara kerjanya udah kebaca. Setelah ini bakal kaya gini terus gini, berarti antisipasinya seperti ini.

Jadi orang begitu tau kita dari SBB mudah-mudahan itu yang bakal kelintas di benak mereka, Orang-orangnya punya inisiatif. Karena masih punya sifat militan dalam kepelatihannya[4] dan pembinaan anggotanya. Walaupun secara awarding belum juga menghampiri SBB, paling tidak ini bisa jadi penghargaan yang ga kalah ngebanggainnya; kami bangga menjadi anggota SBB!



materi ini akan di jadikan digital book dengan judul GElaskosong, doakan rampung tahun ini...

[1] Nama lengkapnya CC. Febriono. Tercatat sebagai pelatih bertangan panas di SBB…Gggrrrrr !!!

[2] Istilah halus buat gembel-gembel kesenian di bulungan; PISS…

[3] Sebutan teater indiepandent buat gw.

[4] Salah satu opini yang di kutip dari orang teater di Bulungan. Namanya

minta di samarin H_ _ Y.