halaman

Minggu, 05 Desember 2010

Terkubur Sampai Dubur (3)

Tiba juga. Saat waktu yang berkehendak, saat langkah tidak lagi beriringan. Satu persatu mengejar impian demi cita-cita.

Tiba juga saat hingar bingar di setiap malam berganti dengan rutinitas masing-masing. Sampai akhirnya Kami pun memilih melangkah kedepan.

Tiba juga. Saat lingkaran dengan sekumpulan anak muda haus akan tantangan tidak lagi bergenggam. Melihat masa depan bersama yang hari itu yakin kita taklukkan bersama.

Tiba juga. Saat amarah, kegagalan, keberhasilan melebur menjadi satu pembelajaran berharga. Satu fase yang mesti dilewati bukan dihindari.

Tiba juga. Melihat masing-masing mengepakkan sayap, memunculkan tanduk dan kukunya. Dengan penuh keringat. Terus menerjang menggapai titik terang; walau tak beriringan.

Lalu...

Tak perlu disesali, karena tak pantas kita menyesal. Banyak yang bilang kita angkuh; padahal tidak juga. Banyak yang memandang ini hanya perhentiaan sesaat; nyatanya demikian.

Tundukkan kepala di monas masih terngiang dalam ingatan, Kami berusaha menguatkan hati dan tekad. Tak ada yang patut disesali.

Kejaran deadline, tekanan, kelegaan pasti akan diingat dan terpakai untuk Kita. Kita terlahir bukan sebagai orang kalah namun juga bukan pemenang. Kita semua berani mencoba; berani. Sama seperti 4 tahun yang lalu "Raja atau Piont".

Tiba juga. Saat matahari terus bersinar dan jiwa-jiwa kita terus mengejar. Kadang kita lelah, kadang kita menyesali, kadang kita mensyukuri. Warna tanah liat yang ditempa mungkin belum selesai atau mungkin sudah utuh. Tak pernah ada yang tahu.

Sambut matahari pagi ini dengan senyuman sama seperti 5 tahun yang lalu. Tanpa beban.

Tiba Juga.
Bukan perpisahan, bukan akhir.

Hanya awal.

Untuk bertindak !

3 komentar:

Anonim mengatakan...

tunggu waktu,kita pasti bersatu..

Unknown mengatakan...

Hanya waktu yang akan memberi jawabnya.... (lagunya ndok)

Ricka Winatha mengatakan...

kak, sharing yang ini juga dong