halaman

Selasa, 10 Februari 2009

Minat saja sudah mulia

Satu bulan yang lalu kompetisi blog Aku Untuk Negeriku (AUN) ini di dendangkan. Kini memasuki H min 1 peserta kompetisi mencapai angka 900-an; WOW!. Geliat para bloger ruar biasa. Tanpa bermaksud membandingkan dengan kompetisi blog yang lain.. tapi angka peserta AUN mencengangkan buat saya. Mungkin karena masih awam di belantika bloger makanya saya heran-heran sendiri (*sambil garuk-garuk kepala). 900-an orang saling berbagi ide, berbagi pemikiran dan kreatifitas. Semangat itu yang saya rasakan. Saya sempat mampir ke beberapa blog yang ikut AUN; terpikat. Kadang juga biasa ajah hehehe.

Banyak yang menulis kompetisi ini luar biasa, bagus atau keren (mungkin bahasanya ga begini yah). Saya mengamieni itu. Tapi boleh juga dong berbagi pemikiran. Seandainya dari 900 peserta itu kawan-kawan saya ini mengirim minimal 2 artikel. Kemudia tim AUN menilai, membaca dan kemudian memutuskan. Wueeeh pasti banyak banget tuh yang di baca; 1800 artikel. Memang pastinya tim AUNnya banyak (kalo sendiri yah cape lah). Efektifkah??
Saya menyampingkan dulu semangat disini, ini hanya masalah kompetisi (walaupun saya ga terlalu peduli dengan lomba itu). Yah saya coba subyektif masalah kompetisinya. Apa ga takut tim AUN menilai artikel dalam kondisi kurang fresh?? tapi yah sudahlah itu bukan urusan saya....

Saya luruskan masalah saya tidak terlalu peduli dengan lomba AUN ini. Begini kalau saya beranggapan ikut kompetisi harus total dan enjoy. Total melakukan semaksimalnya (hasil no kesekianlah), enjoy biar kita menikmati dinamika lombanya... Pak Harry Hudaya pernah tanya waktu saya mau ikut lomba Pinasthika "Buat apa kamu ikut lomba? Pingin menang??" saya coba jawab sekenanya "Yang penting karya saya di lihat dulu sama orang pak..". Naif memang. Semangat untuk menang memang mutlak kalau kita mau ikut kompetisi tapi saya simpan dulu itu, biarlah lomba menjadi murni, biarlah hati saya bergerak jujur tanpa perlu diracuni keinginan untuk menang. Karena bagi saya menang adalah salah satu hasil saja, ada hal-hal diluar itu yang kita peroleh. Pokoknya berusaha total dan enjoy aja bikin buat lombanya. Bikin hasil semaksimal mungkin. Hasil akhir itu milik tim penilai. Begitu karya kita di lihat orang dan di apresiasi buat saya itu tak ada tandingannya... ga ada yang bisa ngebayar itu.
Pernah dalam sebuah lomba iklan karya saya tidak masuk 3 besar tapi beberapa orang suka dengan konsep itu, bagi saya itu jauh lebih berharga (sumpeh deh hehehe). Ada orang yang mengapresiasi karya kita, usaha total kita dan kenikmatan kita berkarya. Tuntas rasanya...

Terlalu mengada-ada??
Biarlah hehehe (namanya juga subyektif)

Apa AUN akan menelurkan seorang bloger luar biasa, ah rasanya biarlah hasil itu di serahkan kembali ke halayak. Yang terpenting kita saling berbagi, saling memperhatikan, saling menanggapi, saling berteman, saling mengintip, saling memuji, saling mengkritik, saling bersatu untuk memikirkan INDONESIA ini.
Itu jauh lebih mengasikkan.

Begitu saya baca beberapa bloger di kunjungi Pak Bugiakso mereka begitu apresiasi itu sungguh hangat, sayapun merasakan itu (terlepas itu Bung Bugiakso yang langsung membalas atau Timnya). Ada interaksi, ada kehangatan.
Ketika saya mendapat komentar dari teman-teman yang saya kenal dari lomba ini bagi saya itu adalah kenikmatan seutuhnya, saya bukanlah bloger terkenal. Tapi artikel saya di kunjungi, saya merasa tersanjung. Ada yang memberi komentar.
Ada yang kasih tanggapan ke saya kalau isi artikel saya maksa, buat saya itu pacuan. Itu adalah cambuk, untuk berbenah dan terus berpijak ke bumi. 
Menyenagkan bisa berinteraksi, walaupun setelah mencapai angka 400-an peserta saya sudah tak bisa fokus melihat blog-blog peserta lainnya. Karena sama ketika saya melihat poster/ spanduk-spanduk para caleg. Banyak banget tapi jadi bingung sendiri...

Tapi catatan penting adalah SEMANGAT itu masih ada, semangat yang harus terus menyala untuk berbagi ide, pemikiran dan kreasi. Salut! 

Tidak ada komentar: