halaman

Senin, 17 Januari 2011

Pagi di depan jendela

Lewat di jalan Jeruk purut menuju Antasri, sekarang sering terlihat pengamen-pengamen buta. 2 bulan yang lalu belum ada, sekarang jadi semakin banyak. Setiap lampu merah berhenti mereka mendatangi satu persatu mobil. Berharap ada uang 500 perak atau lebih bisa di dapat.

Gue termasuk yang tidak terlalu suka ada yang minta-minta. Anehnya selalu tergelitik ngeliat kaya gitu.

....



Kenapa Tuhan menciptakan hamba yang buta? tanpa bisa melihat. Gue sempet berfikir tuhan sayang sama mereka, karena di jaga matanya dari segala kenistaan duniawi ini. Mungkin Tuhan sangat sayang sehingga mata mereka di buat bersih dari dosa. Kadang gue juga mikir mereka ada untuk mengingatkan, atau memberi peringatan.

Kita yang normal supaya bisa lebih merunduk, dan bersyukur sama apa yang di beri Tuhan. Kita di kasih "tutorial gratis" sama tuhan.

Gue kadang cuma mikir doang, jarang banget ngeluarin 500 perak buat bantu ngeringanin pengeluaran harian mereka, pasti butuh makan lah.. walaupun ada yang "bantu" mereka-mereka itu (pengamen yang buta). kadang 500 perak ga ada artinya buat kita saat ada, tapi buat sebagian orang 500 perak begitu berarti...

Justru gue merasa mata gue lah yang di buat buta sama tuhan. Gue menyaksikan mereka secara langsung, tapi hati ini ga juga bertindak. Mata gue ada tapi tidak benar-benar melihat; gue buta.

Banyak mobil-mobil bagus yang berpenumpang buta, jumlahnya lebih banyak dari pada 10an para pengamen buta itu. Termasuk gue; pengendara motor butut... gue rasa Tuhan selalu punya sekenario yang ciamik. Kadang sulit di tebak, tapi sebetulnya gampang dicerna. Ngomong begini emang gampang, ngelakuinnya yang berat. Belum ngasih aja kita pasti sudah berasumsi yang tidak-tidak. 


Kita benar-benar MENUJU KEBUTAAN... sungguh malang kita, hidup bermata dua namun buta.

1 komentar: